Ramadan, Waktunya Mengasah Keterampilan Hidup Bahagia
Ramadan, bulan mulia dan penuh ampunan. Bulan yang selalu ditunggu setiap tahunnya. Bulan istimewa, dimana semua kebaikan akan diberi pahala yang berlipat.
Ramadan di tahun ini, kita masih berada dalam situasi pandemi COVID-19 ya. Tidak menyangka bahwa tahun ini menjadi Ramadan kedua saat pandemi.
Belajar dari tahun lalu, Ramadan kali ini saya memilih untuk lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja. Sebisa mungkin tidak keluar rumah kecuali untuk situasi mendesak.
Target Ramadan Tahun Ini
Kalau ditanya, apa target Ramadan tahun ini? Sebenarnya nggak ada yang khusus. Nggak berani mematok keinginan yang muluk-muluk.
Saya hanya ingin menjalani Ramadan tahun ini dengan sebaik-baiknya. Seoptimal mungkin. Beribadah dengan semangat dan sebanyak-banyaknya.
Beberapa target saya di bulan Ramadan ini adalah :
Full puasa kecuali saat datang bulan
Mengkhatamkan Al Quran
Rutin melakukan sedekah subuh
Melakukan itikaf di malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan
Belajar Keterampilan Hidup Bahagia
Ramadan kali ini saya senang sekali. Sebab bisa ikutan program SEMELEH bersama IIDN. Program ini adalah program healing, writing dan empowering.
Program yang mengajak semua peserta untuk menerima apapun pemberian Tuhan. Bukan menerima pasrah, tapi dalam hal yang lebih membuat kita mengalami kemajuan menerima, tapi penuh pengharapan.
Saya ingin mengasah keterampilan hidup bahagia. Saya ingin hidup bahagia. Caranya dengan memulai selalu bersyukur setiap harinya.
Manfaat Bersyukur
Bersyukur adalah perasaan berterima kasih atas semua yang didapatkan. Bersyukur adalah kumpulan dari emosi, kebaikan, keterampilan dan sikap berterima kasih.
Bersyukur tidak sekadar diucapkan. Ada dua tahap dalam bersyukur. Pertama, menyadari bahwa ada hal positif yang dialami/diterima. Kedua, mengakui ada campur tangan pihak luar terhadap hal posistif tersebut (Tuhan, semesta, orang lain).
Banyak manfaat yang didapat bila kita sering bersyukur, diantaranya :
Kepuasan hidup yang lebih baik, optimise dan kebahagian
Terhindar dari burn out
Memiliki kesehatan mental dan fisik yang baik
Sebenarnya bersyukur adalah hal naluriah. Namun nyatanya tidak semua orang terbiasa untuk bersyukur setiap harinya. Begitu juga saya.
Makanya sangat penting unyuk melatih keterampilan bersykur ini. Salah satunya dengan rutin menuliskan jurnal syukur.
Ada dua cara dalam menuliskan jurnal syukur :
Counting Bless
Bentuk aktivitasnya adalah menuliskan berkat yang telah diterima
Three Best Things
Menuliskan 3 hal terbaik yang dialami sepanjang hari dan mensyukurinya.
Dengan rutin menuliskan jurnal syukur ini saya berharap bisa selalu menjadi orang yang bersyukur. Saya percaya, dengan bersyukur kita kan lebih bahagia.