Berdamai dengan Kenyataan, Target Utama Saat Ramadan
Ramadan adalah bulan istimewa. Tak hanya keutamaannya yang Allah janjikan pahala berlipat ganda, namun hadirnya yang hanya sekali dalam setahun menjadikannya momen sarat makna. Lazimnya manusia meluangkan waktu khusus untuk merenung di hari ulang tahun. Namun saya lebih suka memilih hari pertama Ramadan sebagai saat merenung, memikirkan perjalanan hidup yang telah setahun berlalu. Dalam perenungan itu hati saya yang paling dalam tersentuh oleh berbagai kenyataan tentang pahit manis kehidupan. Hal pertama adalah rasa syukur yang teramat besar, sebab Allah masih memperkenankan saya bertemu dengan bulan Ramadan. Memberi kesempatan untuk memperbaiki diri melalui optimalisasi ibadah, baik yang terkoneksi langsung dengan Allah maupun interaksi dengan sesama manusia. Sebab ibadah tidak hanya berbentuk sholat, puasa, tilawah Al Qur'an namun juga setiap aktivitas yang diniatkan karena Allah bisa bernilai ibadah, misalnya mengajar, membuat karya tulis atau bahkan menyiapkan santapan untuk keluarga atau untuk keperluan sahur dab berbuka.
KEMBALI KE ARTIKEL