KOMENTAR
RAMADAN
Tidak Semua Orang Bisa Berlebaran
9 April 2024 19:41
Diperbarui: 10 April 2024 05:13
427
1
Lebaran adalah moment yang paling ditunggu saat Ramadhan. Berkumpul bersama keluarga di hari raya Idul Fitri sambil menikmati sajian ketupat opor dan aneka jenis kue kering khas hari Raya, merupakan kebahagian yang selalu dirindukan bagi setiap umat muslim. Tapi ternyata kebahagiaan sederhana yang biasa kita temukan setiap tahun ini, tidak semua orang bisa merasakan.
Mungkin bagi kita, pergi mudik dan berkumpul bersama orangtua serta sanak saudara di hari raya, merupakan hal yang biasa, tapi bagi sebagian orang, hal tersebut sangat sulit diwujudkan. Ya, tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama.
Beberapa orang dengan segala keterbatasan ekonominya, Tidak bisa ikut mudik! Tidak bisa membeli baju lebaran, atau bahkan sekedar membuat sepanci opor ayam yang sangat sederhana! Mereka sangat kesulitan!
Disaat kita sedang asyik memilih Dresscode yang akan digunakan saat lebaran, beberapa orang sibuk mengais recehan dijalanan agar keluarganya tak kelaparan. Jangankan berpikir tentang baju saat hari raya, bisa dapat uang untuk makan esok saja, mereka sudah sangat bersyukur!
Miris bukan? Sementara di sosial media, semua orang berlomba-lomba menunjukkan betapa Glamour dan bergengsinya kehidupan yang mereka jalani, di sisi lain masyarakat kita masih banyak yang hidup diambang garis kemiskinan!
Inilah Realita hidup di tempat dengan kesenjangan ekonomi yang cukup tinggi! Dimana si Kaya makin Kaya, si Miskin makin Miskin! Hal ini membuat saya jadi teringat sejarah kepemimpin Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz, beliau merupakan khalifah dari Dinasti Bani Umayyah kedelapan.
Ayahnya Abdul Aziz bin Marwan berasal dari Klan kaya Bani Ummayah yang tinggal di Kota sedangkan ibunya adalah Laila Binti Ashim adalah cucu dari Khalifah kedua Umar bin Khattab. Pada era itu, Khalifah Umar bin Abdul Aziz berhasil mengentaskan rakyat dari kemiskinan. Semua rakyatnya hidup berkecukupan. Kemakmuran umat islam saat itu terjadi merata diseluruh penjuru wilayah kekuasaan Islam.
Dalam sejarah, Abu Ubaid mengisahkan, Khalifah Umar bin Abdul Aziz berkirim surat kepada Hamid bin Abdurrahman, Gubernur Irak, dalam isi suratnya beliau mengatakan "Bayarlah semua gaji dan hak rutin di provinsi itu" lalu Abu Hamid pun membalas "Semua gaji dan hak para Gubernur sudah dibayarkan, tapi di uang di Baitul Mal masih sangat banyak!".
Kemudian Khalifah Umar memerintahkan lagi "Carilah orang yang terlilit hutang tapi tidak boros, Berilah dia uang untuk melunasi hutangnya!" Lalu Abdul Hamid kembali membalas surat Khalifah Umar "Saya sudah membayarkan Hutang mereka, tetapi di uang di Baitul Mal masih sangat banyak!"
Kali berikutnya Khalifah Umar menurunkan perintah kembali "Jika ada seseorang yang lajang tapi tidak memiliki harta lalu dia ingin menikah, nikahkan dia dan bayarkan maharnya!"Dan lagi-lagi Abdul Hamid membalas "Saya sudah menikahkan semua yang ingin menikah! Tetapi uang di Baitul Mal tetap masih banyak!"