KOMENTAR
RAMADAN Pilihan

Ramadhan Me Time: Menemukan Jatidiri Manusia

23 Maret 2024   22:27 Diperbarui: 23 Maret 2024   22:28 245 2

Mencari Kemuliaan di Tiga Fase Ramadhan
Ramadhan adalah bulan istimewa bagi umat muslim. Ada 3 fase dalam 1 bulan ramadhan. Sepuluh hari pertama adalah fase rahmat. Sepuluh hari kedua adalah kesempatan memohon maghfiroh (ampunan). Sepuluh hari ketiga adalah pembebasan dari api neraka.

Sebagai seorang hamba, ramadhan ini musti dipergunakan sebaik-baiknya agar kita meraih tujuan dari 3 fase tersebut : mendapat rahmat dan ampunan sehingga terbebas dari api neraka.

Bagaimana caranya ? Banyak-banyak beribadah : sholat wajib 5 waktu dan sholat tarawih, berdzikir, bermunajat  juga tadarus membaca Al Quran. Bersedekah, berbagi takjil buka puasa, membayar zakat, dll. Gas poll hablum minallah dan hablum minannas. Inilah prime time ibadah yang sayang dilewatkan.

Ramadhan itu Berat, Maka Bersabarlah
Namun kehidupan berjalan seperti biasa di bulan ini. Pekerjaan tidak berubah, jam masuk dan jam pulang sama, load pekerjaan apalagi. Lalu lintas jam masuk kantor makin padat, sementara jam pulang kerja merayap. Pun demikian antrian KRL dan MRT. Jangan tanya kala arus mudik, bagaimana perjuangan menuju kampung halaman.

Itulah mengapa, ramadhan itu berat. Beratnya merasakan lapar dan haus, serta menurunkan nafsu. Beratnya merubah pola pikir dan kata-kata negatif yang diucap dan ditera. Beratnya menahan emosi kala perilaku berkendara di jalanan makin runyam dan savage.

Ada lagi yang membuat ramadhan ini berat, yakni cuaca. Setelah hujan beberapa waktu, berganti panas, lalu hujan lagi. Perubahan cuaca yang cukup ekstem ini membuat kondisi tubuh rentan.

Yang di dalam kantor kena ac, yang di luar kepanasan kehujanan. Maka wajar jika puasa ini badan mengalami kelelahan, dehidrasi, yang berujung demam dan sakit.

Namun sakit bisa jadi penggugur dosa. Kala terkapar tak berdaya, manusia jadi makin mengingat Tuhannya. Sakit di bulan ramadhan menjadi pengingat, bahwa manusia tak ada apa-apanya di hadapan Tuhan.

KEMBALI KE ARTIKEL


Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Laporkan Konten
Laporkan Akun