KOMENTAR
RAMADAN Pilihan

Memaknai Beda Awal Puasa sebagai Pengetahuan

8 Maret 2024   17:47 Diperbarui: 8 Maret 2024   17:50 504 5




Tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya ada beda awal puasa. Ada yang lebih dahulu dan ada yang belakangan. Ya memang begitu.

Tapi saya sendiri melihat perbedaan itu sebagai penambah pengetahuan. Walaupun tentu saja dalam hal pilihan kapan mengawali puasa, saya punya pilihan sesuai dengan metode tertentu yang saya yakini, yang diajarkan guru-guru saya.

Tapi sekali lagi, memang ada potensi perbedaan awal Ramadan. Awalnya yang sering aku dengar adalah beda antara Muhammadiyah dan NU. Tapi ternyata memang bukan hanya perbedaan dua ormas tersebut.

Ada kelompok yang juga beda dan menambah pengetahuan saya. Misalnya  komunitas Islam Aboge yang ada di beberapa spot di Jawa Tengah.

Komunitas ini menentukan 1 Ramadan berdasarkan penanggalan Jawa kuno yang identik dengan sebutam Alip Rebo Wage (Aboge). Penanggalan Jawa sama dengan Hijriah, yakni penanggalan Komariah. Mereka akan berpuasa mulai 13 Maret 2024.

Nah, pilihan komunitas Islam Aboge memakai penanggalan Aboge memang berbeda dengan penanggalan Jawa yang beredar di masyarakat saat ini. Penanggalan yang beredar di masyarakat saat ini sudah bukan Aboge, tapi Asapon (Alip Selasa Pon).

Setahu saya Islam Aboge menjalankan ritual seperti layaknya orang Islam, tapi salah satu perbedaannya adalah mengacu pada penanggalan Jawa Aboge.

Nah, kemarin saya juga lihat di media sosial. Ada jemaah Masjid Aolia Gunungkidul yang malah sudah salat tarawih pada 6 Maret 2024. Setelah saya cari berita, mereka berpuasa mulai 6 Maret 2024 mengikuti sang imam yakni KH Ibnu Hajar Pranolo alias Mbah Benu yang kini berusia 82 tahun.

Saya baca detik, Mbah Benu mengatakan bahwa menurut keyakinannya, 6 Maret malam sudah masuk 1 Ramadan.

Dari banyak contoh di atas memberi saya tentang pengetahuan. Ada yang begini, ada yang begitu, dan ada yang lain lagi. Ya begitulah fakta di Indonesia.

Saya maknai saja sebagai pengetahuan bahwa tiap orang bisa beda-beda. Tapi walau saya memaknai perbedaan sebagai pengetahuan, saya pun memiliki pilihan soal awal puasa.

So begitulah Indonesia. Selamat jelang puasa. Bagi yang sudah puasa ya selamat menjalankan puasa.

KEMBALI KE ARTIKEL


Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Laporkan Konten
Laporkan Akun