Selamat! Anda Mendapatkan Uang Ratusan Juta Rupiah
Ketika sebaris kalimat ini masuk dalam SMS atau WA dalam dawai yang kita miliki, sekilas pasti kita akan kaget dan sejurus seperti mempercayainya, tapi begitu melihat nomor kontak dan website yang dilampirkan kita langsung tersenyum sendiri. Kenapa? Karena website yang dilampirkan adalah website gratisan yang dirancang sedemikian rupa menyerupai website asli pemberi hadiah.
Kalau yang menerima SMS atau WA seperti ini orang awam yang tidak mengerti dengan website atau sedang dalam kondisi tidak stabil pasti langsung percaya dan menghubungi nomor kontak yang ada dalam website. Karena ketidaktahuan, sudah banyak juga yang jadi korban dan uangnya melayang tak jelas kemana.
Edukasi terkait dengan penipuan lewat SMS dan WA ini sebenarnya sudah banyak dilakukan, bahkan pemerintah pun telah memberlakukan registrasi dengan Kartu Keluaraga Dan Nomor Induk Kependudukan. Pasca pemberlakuan registrasi ini, SMS penipuan kembali marak dan semakin masif dilakukan oleh oknum-oknum yang mencoba mencari mangsa siapa tau ada yang tergoda.
Pengalaman penulis, dalam satu bulan ada-ada saja SMS dan WA nyasar yang menyatakan kita sebagai pemenang undian A, atau mendapatkan poin yang bisa diuangkan. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari pola-pola penipuan oleh oknum tak bertanggung jawab ini terkadang tidak memandang waktu.
Yang dikhawatirkan adalah, orang yang sedang dalam situasi tidak stabil bisa tergiring untuk menanggapinya dan digiring masuk ke ATM untuk melakukan transaksi, karena sudah didominasi emosi dan ingin mendapatkan uang banyak, orang seperti ini akan dengan mudah masuk dalam perangkap para penipu.
Kasus penipuan yang menggiring korbannya untuk melakukan transaksi atau melakukan transfer ke rekening tertentu juga dilakukan lewat inbox Facebook dan telepon 'nyasar' yang mencoba melempar umpan siapa tau umpannya disantap oleh korban yang sedang lengah.
Untuk kasus telepon nyasar ini, penulis sudah sering menerimanya. Dan biasanya, setiap kali menerima telepon nyasar ini kita jangan langsung percaya atau kalaj bisa kita yang menggiring penelepon untuk mengikuti kemauan kita.
Berikut ini contoh percakapan yang pernah penulis alami saat telepon nyasar masuk.
+ Hallo, selamat pagi...
- Selamat pagi bang, masih kenal sama saya kan?
+ Ini dengan siapa ya? Dari nada suaranya rada kenal. Trus saya tebak. Ini dengan Roy ya?
- Iya lah bang. Masa lupa sama saya.
+ Apa kabarnya?
- Begini bang. Aku ada menemukan sebuah dompet, isinya ada uang dan ATM. Bagaimana kalau kita bagi dua bang, atau abang kirimkan dulu pulsa Rp. 200 ribu biar saya antar dompet ini ke tempat Abang.
+ Sekarang saya mau tau, dompet itu atas nama siapa ?
- Abang ini sepertinya nggak percaya lagi sama saya. Sekarang posisi Abang dimana?
+ Saya lagi berada di Kantor Polisi.
- Tuuutttt....telepon langsung diputus.
Dalam momen Ramadan ini, himbauan untuk semua pembaca Kompasiana dan teman Kompasianer agar tidak mudah tergiur, tergoda dan tergiring untuk melakukan transaksi perbankan yang bisa merugikan diri sendiri.
Setiap kali mendapat SMS atau WA yang tidak jelas sumbernya, ada baiknya di delete saja atau langsung lupakan. Karena, jaman sekarang mana ada yang mau kasih uang cuma-cuma tanpa ada alasan yang jelas.