KOMENTAR
RAMADAN Pilihan

[Fiksi Ramadan] Hilal yang Turun dari Kubah Mesjid

23 Mei 2020   11:25 Diperbarui: 23 Mei 2020   11:20 400 13

"Hilal telah tampakkah di sini tadi?" Tanya Mak Inot pada gerombolan anak-anak yang sedang ngongkrong di lapangan bola.

"Belum Maaaak!" Jawab mereka kompak. Maklum sebelumnya mereka lagi latihan jadi pemandu sorak pertandingan sepak bola antar kampung yang dilaksananan nanti habis lebaran. Pas Mak Inot bertanya,pas mereka  selesai menyamakan nada.

Mendengar jawaban anak-anak itu Mak Inotpun segera berlalu dengan sedikit kecewa.
Langkahnya kembali terburu-buru.

"Ibu- ibu ada yang lihat Hilal?"tanya Mak Inot pada emak-emak yang sedang asyik mengerubuti tukang sayur.

"Kok cari Hilal sih Mak, enggak cari daging ayam buat besok diopor aja?"tanga Mang Azib sang tukang sayur.

"Ah kalau belum lihat Hilal saya  enggak akan beli apa-apa dulu!" Jawab Mak Inot sambil berusaha tak melihat barisan bahan makanan yang menggodanya di gerobak sayur.

Duh,sebenarnya hati emak-emaknya berteriak untuk memborong semua. Dia belum menyiapkan apapun untuk lebaran.

"Saya sih belum lihat Hilal hari ini!" Jawab Bu RT yang sedang asyik mencari cabe merah  keriting yang rada lurus untuk bumbu sambel goreng kentang.

"Saya juga belum lihat tuh!" Sambung Neng Elin yang sedang bingung membedakan Jahe dan Lengkuas. Maklum emak-emak fresh graduate  ,baru menikah seminggu yang lalu. Keahliannya baru sampai membaca resep.

" Gitu ya, ya dah deh saya pamit dulu mau cari Hilal!" Pamit Mak Inot karena merasa semakin tak kuat menahan gelora belanja.
Mak inotpun segera berlalu.

"Jam segini dah nyari hilal!" Protes Bu Miha yang merasa terganggu dengan kedatangan Mak Inot tadi. 

KEMBALI KE ARTIKEL


Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Laporkan Konten
Laporkan Akun