KOMENTAR
RAMADAN Pilihan

Kerinduan Ibadah Ramadhan Terbayar di Tahun Ini walau dengan 3M

14 April 2021   23:43 Diperbarui: 15 April 2021   00:07 1346 3

Pandemi yang mengoyak semua lini kehidupan di tahun lalu juga merusak aktivitas ibadah semua umat beragama. Terutama umat muslim yang terbiasa menjalankan aktivitas peribadatan harian secara berjamaah.

Tahun lalu mungkin akan menjadi catatan sejarah. Bagaimana berbagai ibadah harus mulai beradaptasi dengan situasi mencekam pandemi Covid-19 yang banyak memakan korban.

Ramadhan tahun lalu adalah saat mesjid-mesjid sepi bak mati. Semua umat muslim harus memendam kerinduan untuk menikmati legitnya beribadah di mesjid dan mushola.

Setelah berbagai kedukaan yang menyelimuti keluargaku karena wafatnya ibunda tercinta sebulan sebelum puasa. Hal yang sebenarnya paling dinanti saat itu adalah dapat bersimpuh di rumah Allah saat bulan Ramadhan untuk mengadukan berbagai gundah gulana dalam shalat tarawih berjamaah.

Tapi larangan beribadah jamaah yang diserukan pemerintah dan MUI demi mencegah meningkatnya pandemi juga tak boleh dikesampingkan. Apalagi saat itu wilayah tempat tinggalku termasuk zona merah.

Tahun ini sedikit berbeda. Pemerintah mengizinkan pelaksanaan ibadah shalat Tarawih dan shalat Idul Fitri di Mesjid dengan berbagai persyaratan  dan tentunya harus mengikuti protokol kesehatan.

Ini tentu sebuah angin segar bagi umat muslim yang sudah sangat dahaga untuk menghirup nikmatnya menjalankan ibadah-ibadah di bulan suci ramadhan.

Kebetulan lingkungan tempat tinggalku, menurut informasi dari pengurus lingkungan sudah masuk ke dalam zona hijau. Jadi diizinkan untuk melaksanakan shalat wajib berjamaah dan shalat tarawih di masjid.

Tiga kali ibadah tarawih yang sudah dilakukan berjalan dengan lancar. Belajar dari pengalaman tahun lalu. Tampaknya kesadaran untuk menerapkan 3M sudah mulai timbul. Menjaga jarak, menakai masker dan mencuci tangan yang tentunya sudah terwujud dari kewajiban untuk berwudhu sebelum shalat.

Kekhusukan beribadah justru semakin terasa dengan berbagai keterbatasan yang harus dilakukan. Kerinduan menikmati ibadah ramadhan yang terpendam selama setahun terbayar lunas saat ini.

Aktivitas shalat berjamaah mulai dari Shalat Isya, Shalat Tarawih disambung dengan Witir menjadi momen yang mengharukan. Tadarus Al Quran yang menjadi penutup ritual ibadah menyempurnakan malam-malam ramadhan.

Terbayang jutaan orang yang tahun ini tidak lagi dapat bertemu dengan bulan Ramadhan yang mulia ini. Entah sebab pandemi, sakit ataupun kematian lain yang menimpa.

Betapa beruntungnya umat muslim yang masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri dan mengumpulkan amal ibadah di bulan suci ini. Kita masih bisa berkumpul bersama keluarga menghidupkan malam dengan memuji nama Allah.

Mungkin ada banyak orang di luar sana yang diberi cobaan menderita covid-19 seperti keluarga kami, tapi tak lagi bisa bertemu bulan Ramadhan. Ataupun tak lagi lengkap menikmati kebersamaan di Ramadhan dengan keluarga inti.

Semoga kita semua rakyat Indonesia khususnya umat muslim selalu diberi kesehatan dan kesembuhan dari segala penyakit. Dapat khusuk beribadah Ramadhan dan pandemi Covid-19 segera diangkat dari muka bumi. Aamiin.

Pelajaran terpenting dari pandemi. Mari berikan ibadah terbaikmu mumpung masih diberi kesempatan. Belum tentu tahun depan kita akan berjumpa Ramadhan. Terima kasih ya Allah atas segala karunia yang Kau berikan kepada kami.


Tangerang, April 2021
Mahendra Paripurna

KEMBALI KE ARTIKEL


Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Laporkan Konten
Laporkan Akun