KOMENTAR
RAMADAN

Seni Meditasi : Menenangkan dan menyembuhkan

5 Mei 2021   11:48 Diperbarui: 6 Mei 2021   06:55 2086 1

Ada masanya manusia berlari, adakalanya manusia berhenti sejenak. Manusia mungkin saja dikejar waktu, usia, cita-cita dan tuntutan duniawi. hal tersebut kadang membuat  lupa untuk berkaca, berbicara dan mencintai diri sendiri terlebih dahulu demi mengejar sesuatu yang di harapkan atau yang di cita-citakan biarpun belum tentu itu akan menjadi milik  dan belum tentu baik untuk diri.

Terkadang apa yang di kejar, apa yang di harapkan, apa yang di cita-citakan tidak terwujud dan bahkan hanya menjadi harapan dan angan. Tidak sedikit dari manusia tidak bisa menerima saat harapan itu tidak tercapai, di sinilah biasanya timbul rasa kecewa, cemas, frustasi, stress, rendah diri, menarik diri hingga depresi. Tentu saja dampak yang ditimbulkan sangatlah tidak di inginkan, selain berdampak pada psikis terkadang hingga berdampak juga kepada fisik yang sering juga di sebut dengan Psikosomatis. Psikosomatis yang dialami biasanya akan berbeda dari masing-masing individu. Berita buruknya adalah sebagian besar dari manusia tidak sadar bila sakit yang dialami pada fisik ternyata banyak yang bersumber dari psikis. 

Mungkin banyak orang akan mengabaikan rasa kecewa, stress frustasi dll, dengan beranggapan akan sembuh oleh waktu namun tidak sedikit juga orang  yang mencari pertolongan dengan berupaya melakukan konseling dengan konselor, psikolog ataupun psikiater. Ada juga individu yang cukup menceritakan dengan orang-orang terdekat yang dipercaya mengenai segala keluh kesah dan beban yang sedang dirasakan di hidupnya. Namun ada juga individu yang berupaya dalam diam membenahi segala masalah yang ada dengan  mengambil keheningan, berbicara pada diri sendiri dan berusaha menyembuhkan. 

Meditasi merupakan salah satu cara yang dilakukan banyak orang dalam menyembuhkan. Kegiatan meditasi sebenarnya sudah dikenal dari ribuan tahun lalu. Banyak orang percaya meditasi merupakan upaya penyembuhan fisik maupun psikis serta berupaya menjaga kesehatan mental seseorang. Meditasi juga merupakan suatu kegiatan yang dilakukan beberapa agama, semisal agama Buddha, Katolik dan tentu saja  agama lainnya.  

Dalam Buddhisme, batin dan jasmani berhubungan sangat erat. Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran jahat, maka penderitaan akan mengikutinya, bagaikan roda pedati mengikuti langkah kaki lembu yang menariknya. Demikian tertuang di dalam ayat suci Dhammapada. Sedangkan dalam katolik meditasi berasal dari bahasa latin "meditare" yang artinya merenungkan, mempelajari dan mempraktikkan. Meditasi Katolik  dilakukan untuk memfokuskan diri ( Pikiran, perasaan dan Jiwa) membawa kita kepada ketenangan roh dan ketenangan tubuh dan mendekatkan diri kita kepada Tuhan.

Melatih fokus pikiran merupakan salah satu teknik dari meditasi, diarahkan pada pandangan yang jernih dan tenang. Meditasi dilakukan biasanya 15-20 menit bagi pemula dan bisa hingga 30-45 menit bagi indivuidu yang sudah biasa melakukan meditasi. tahap yang dilakukan adalah dengan duduk tenang, mengatur nafas dan memfokuskan pikiran kita. Meditasi dapat dilakukan dimanapun. diruang terbuka maupun diruang tertutup, dengan  menggunakan instumen musik maupun keadaan tenang tanpa instrumen, dapat dilakukan dialam terbuka maupun didalam sebuah gedung. 

Lakukan meditasi secara rutin dan berkala mulai dari durasi yang singkat hingga terbiasa untuk waktu yang panjang.  Meditasi dapat dilakuan dengan banyak cara, dalam meditasi agama tertentu pun ada tatacara masing-masing. Namun meditasi yang mudah yang bisa dilakukan adalah dengan cara berikut :

  1. Tentukan ruangan yang nyaman
  2. Aturlah posisi duduk senyaman mungkin
  3. Mulai pejamkan mata perlahan
  4. Atur nafas kita perlahan, tarik nafas berulangkali secara perlahan, rasakan setiap hembusan nafas yang dihirup
  5.  Fokuskan pada tarikan nafas dan perasaan
  6. Mulai fokuskan pikiran, ambil ketenangan, sadari apa yang anda rasakan di bagian- bagian tubuh tersebut
  7. Dapat mengkombinasikan meditasi dengan mengucapkan doa ataupun ucapan syukur berulang-ulang. sesuai dengan kepercayaan
  8. Ucapkan doa ketika anda akan menyelesaikan meditasi

KEMBALI KE ARTIKEL


Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Laporkan Konten
Laporkan Akun