KOMENTAR
RAMADAN Pilihan

Terbiasa Makan 2 Kali Sehari, Puasa jadi Ringan

25 Maret 2023   21:38 Diperbarui: 25 Maret 2023   21:40 628 2

Namanya juga zaman kuliah, semuanya berbeda jauh dari SMA atau sederajat, salah satunya perkara makan.

Kalau jadwal SMA sudah pasti sehingga tahu kapan bisa makan siang, jadwal kuliah jauh lebih berantakan.

Jam istirahat kuliah adalah antara 2 mata kuliah jika jaraknya 1-2 jam perkuliahan, masing-masing 50 menit.

Saya pernah jam siang singkat sekali, kira-kira 10 menit jeda antar mata kuliah tanpa kosong seperti yang saya ceritakan tadi.

Waktunya habis untuk ke toilet dan Salat Zuhur, setelah itu harus ke kelas lain untuk mengikuti perkuliahan selanjutnya.

Awalnya, saya takut kalau sakit perut jika tidak ada asupan siang hari, saat itu saya sering terkena maag.

Karena rasa cemas itu, saya berkata pada diri sendiri agar tidak sampai sakit perut selama perkuliahan atau setelahnya.

Begitu berjalan 1 semester dengan kondisi serupa. gejala maag yang selama ini menjangkiti perutku tidak pernah muncul.

Memang benar, ada yang bilang kalau sugesti bisa memengaruhi semuanya, termasuk sugesti jangan sampai sakit perut.

Saya rasa, makan 2 kali sehari tidak masalah, malah jadi lebih betah dengan tidak makan siang karena keadaan.

Selain tidak masalah di perut, tidak makan siang cukup bisa untuk menekan pengeluaran harian selama kuliah.

Ternyata, kebiasaan tidak makan siang ini juga memiliki dampak positif, yaitu terkait pada puasa pada 1 bulan Ramadan penuh.

Puasa saya tidak terkendala karena sudah terbiasa untuk tidak makan siang meskipun saya tidak pernah puasa Senin-Kamis.

Orang-orang kerap mencemaskan kompensasi makan siangnya bagaimana saat puasa, tetapi saya tidak berpikiran begitu.

Padahal, dulu saya merasa bingung bagaimana cara untuk mengompensasi asupan energi yang berkurang 1 porsi selama puasa.

Namun, saya sadar jika puasa memang menjadi momen pencernaan untuk beristirahat dari rutinitasnya.

Saya keberatan jika diajak makan malam setelah Salat Tarawih karena sebelumnya sudah makan malam.

Terlebih jika jam makan sudah terlewat dari pukul 8 malam, saya sulit tidur lebih cepat jika kekenyangan.

Bahkan, begitu lebaran pun, saya tidak bisa langsung makan siang, kalau mau makan siang hanya beberapa hari sekali.

Ternyata, benar adanya bahwa pengalaman adalah guru yang paling berharga, terutama pengalaman tidak makan siang.

Karena pengalaman ini, saya sudah terbiasa untuk hanya makan 2 kali sehari karena bagi saya lebih baik tidak makan siang daripada tidak sarapan.

KEMBALI KE ARTIKEL


Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Laporkan Konten
Laporkan Akun