KOMENTAR
TRADISI Pilihan

Derita Kehabisan Tiket Kereta Api saat Lebaran

17 April 2023   22:00 Diperbarui: 19 April 2023   16:51 682 3

Impian saya, kalau tidak berlebaran di kota domisili sendiri ya mudik dan balik dengan moda transportasi umum seperti kereta api.

Dengan kereta api, perjalanan ke luar kota menjadi aman dan nyaman serta relatif tepat waktu sampai ke tujuan.

Naik kereta api menjadi praktis karena ingin makan, minum, buang hajat, bahkan tidur pun tetap di perjalanan, tidak berhenti.

Tidak ada lagi drama terjebak macet saat perjalanan mudik dan balik yang memuakkan setiap tahunnya.

Belum lagi ada pasar tumpah yang meresahkan masyarakat karena memakan bahu jalan.

PT KAI sudah membuka pembelian tiket mudik dan balik jauh-jauh waktu sebelumnya, yaitu 3 bulan yang lalu.

Bagi yang pekerjaannya fleksibel, bisa mengajukan cuti atau libur jauh-jauh waktu sebelum lebaran sehingga berani untuk membeli tiket kereta api secara pasti.

Lalu, bagaimana yang belum kunjung mendapatkan kepastian kapan dimulainya cuti bersama dan libur hari raya, seperti pegawai atau buruh?

Mereka tidak bisa berspekulasi, keputusan tanggal cuti bersama diumumkan agak mendekati Hari Raya Idul Fitri.

Baik pegawai atau buruh tidak semuanya bisa mengajukan cuti secara mudah, mereka harus mengikuti tanggal resmi cuti bersama untuk libur.

Sehingga, mereka baru bisa membeli tiket perjalanan mudik dan balik lebaran begitu mendapatkan kepastian kapan liburnya.

Sayangnya, jika membelinya di masa-masa tersebut, tiketnya rawan habis terjual, kebanyakan akhirnya gigit jari.

Banyak reportase lebaran 2023 yang memberitakan tiket kereta api banyak yang ludes terjual, bahkan kereta api tambahan pun terkena imbasnya.

Dengan terpaksa, mereka menaiki moda transportasi berbasis aspal lainnya, seperti bus, travel, atau nekat menggunakan kendaraan pribadi.

Padahal, mereka tidak ingin terjebak macet yang jauh lebih melelahkan daripada lelahnya pengguna kendaraan berbasis rel kereta api.

Inilah derita banyak orang yang kehabisan tiket perjalanan kereta api, seperti saya contoh salah satunya.

KEMBALI KE ARTIKEL


Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Laporkan Konten
Laporkan Akun