Keistimewaan Meninggal Saat Idul Fitri
Keistimewaan Meninggal Saat Idul Fitri
Usai melaksanakan salat subuh di hari Rabu, 10 April 2024 bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawwal 1445 H, pengurus Masjid Nurrahman menyampaikan kabar duka bahwa salah seorang warga ada yang kembali kepada Allah Swt tepat pukul 4 dinihari. Warga tersebut adalah seorang nenek berusia 90 tahun yang sudah beberapa tahun ini menderita sakit. Usai melaksanakan kegiatan salat idul fitri dan saling bermaafan, kami takziah ke rumah duka. Tepat pukul sebelas siang, jenazah disalatkan dan dikebumikan di pemakaman umum tak jauh dari perumahan kami.
Pada dasarnya, meninggal dunia di hari atau waktu tertentu, termasuk saat Lebaran, tidak memiliki keutamaan khusus dalam Islam. Kematian merupakan takdir Allah SWT yang tidak bisa diprediksi dan tidak ada kaitannya dengan waktu atau hari tertentu.
Namun, terdapat beberapa kelebihan bagi orang yang meninggal saat Lebaran, jika mereka memenuhi beberapa kondisi:
1. Meninggal setelah berpuasa penuh di bulan Ramadan:
Diampuni dosa-dosanya di masa lalu.
Mendapat pahala yang besar karena menjalankan ibadah puasa dengan ikhlas.
2. Meninggal dalam keadaan suci dan bersih:
Lebaran merupakan momen kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa dan meningkatkan keimanan.
Diharapkan orang yang meninggal saat Lebaran berada dalam kondisi yang suci dan bersih dari dosa.
3. Dianggap mati syahid:
Ada beberapa pendapat ulama yang mengatakan bahwa orang yang meninggal saat Lebaran dihukumi mati syahid.
Hal ini karena Lebaran merupakan hari kemenangan umat Islam dan orang yang meninggal saat itu dianggap gugur dalam perjuangan melawan hawa nafsu.
Keutamaan-keutamaan di atas tidak berlaku bagi orang yang meninggal karena maksiat atau dosa besar. Kematian adalah rahasia Allah SWT dan tidak ada yang bisa memastikan kapan dan bagaimana seseorang akan meninggal.
Yang terpenting adalah menjalani hidup dengan penuh kebaikan dan mempersiapkan diri untuk kematian dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian maka meninggal dunia saat Lebaran tidak secara otomatis memberikan keutamaan. Keutamaan tersebut hanya diraih oleh mereka yang meninggal dalam kondisi tertentu, seperti setelah berpuasa penuh, dalam keadaan suci, atau mati syahid.