KOMENTAR
RAMADAN

Jejak Sejarah dan Asal-Usul Kata "Sahur" dalam Tradisi Ramadan

16 Maret 2024   11:37 Diperbarui: 17 Maret 2024   08:29 711 3

Di tengah gemerlapnya bulan Ramadan, kita sering mendengar kata "sahur" sebagai kegiatan penting sebelum memulai puasa. Namun, tahukah kita dari mana asal-usul kata "sahur" berasal? Mari kita telusuri jejak sejarah dan asal usul kata ini."Sahur" berasal dari bahasa Arab, yakni "" (sahuur). Kata ini berasal dari akar kata "" (sahara), yang memiliki makna "menghidangkan makanan di waktu sahur" atau secara harfiah "menjelang fajar".

Dalam konteks Ramadan, "sahur" merujuk pada waktu makan sahur sebelum terbit fajar, di mana umat Islam menjalankan ibadah puasa dari terbit fajar hingga matahari terbenam. Kegiatan sahur ini menjadi sunnah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam, karena memiliki banyak manfaat baik secara fisik maupun spiritual.

Secara historis, praktik sahur telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan umatnya untuk menjalankan puasa dengan cara melaksanakan sahur, sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:



"Barang siapa yang tidak sahur, maka tidak ada pahala puasa baginya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan pentingnya sahur dalam menjalankan ibadah puasa. Sahur tidak hanya memberikan energi fisik untuk menahan lapar dan haus selama puasa, tetapi juga memberikan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui doa dan ibadah lainnya.

Selain itu, sahur juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Konsumsi makanan sahur yang seimbang memberikan energi yang cukup untuk beraktivitas sepanjang hari, mencegah rasa lapar yang berlebihan, dan menjaga keseimbangan gula darah serta metabolisme tubuh.

Dengan demikian, praktik sahur tidak hanya merupakan tradisi keagamaan, tetapi juga memiliki dasar-dasar kesehatan yang kuat. Oleh karena itu, di bulan Ramadan ini, marilah kita semua memanfaatkan momen sahur dengan sebaik-baiknya, menjalankannya dengan penuh kesadaran dan keberkahan, serta menerapkan anjuran Rasulullah SAW dalam menjaga kesehatan tubuh.

Dengan begitu, setiap amalan yang kita lakukan dalam ibadah puasa akan menjadi lebih berarti, dan kita dapat meraih manfaat yang maksimal dari bulan Ramadan yang penuh berkah ini. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan keberkahan dalam menjalankan ibadah puasa dan semua amal ibadah lainnya. Aamiin.

KEMBALI KE ARTIKEL


Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Laporkan Konten
Laporkan Akun