KOMENTAR
RAMADAN

Ketika Imsak Berbunyi: Apakah Masih Boleh Makan atau Minum?

24 Maret 2024   20:13 Diperbarui: 24 Maret 2024   20:23 199 3

Imsak, yang merupakan waktu awal bagi umat Islam untuk menahan diri dari makan dan minum sebagai persiapan menjalani ibadah puasa, seringkali menimbulkan pertanyaan tentang apakah masih diperbolehkan untuk makan atau minum setelah adzan imsak berkumandang. Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita telaah bersama dalil-dalil yang terkait dalam ajaran Islam.Dalam ajaran Islam, imsak adalah batas waktu terakhir untuk memulai puasa sebelum terbitnya fajar dan adzan subuh berkumandang. Ketika imsak berbunyi, umat Islam diwajibkan untuk menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas lainnya yang membatalkan puasa. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 187, "Makan dan minumlah sampai terang bagimu benang putih dari benang hitam yaitu fajar, kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam."

Namun, dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW juga memberikan petunjuk yang jelas terkait waktu imsak. Beliau bersabda, "Imsak itu adalah ketika terbit fajar." Hadis ini menunjukkan bahwa waktu imsak berakhir pada saat terbitnya fajar, yang ditandai dengan kemunculan cahaya pertama di ufuk timur.

Berdasarkan dalil-dalil tersebut, dapat disimpulkan bahwa setelah adzan imsak berkumandang, masih diperbolehkan untuk makan atau minum selama belum terbit fajar dan belum berkumandang adzan subuh. Ketika terbit fajar, umat Islam harus segera menahan diri dan memulai puasanya hingga waktu berbuka tiba.

Penting untuk diingat bahwa menjalankan puasa Ramadan adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim yang telah mencapai usia baligh dan sehat secara fisik dan mental. Ketaatan dalam menjalankan ibadah puasa, termasuk mematuhi waktu imsak dan berbuka, adalah bagian integral dari ketaqwaan seorang muslim kepada Allah SWT.

Dengan demikian, saat imsak berbunyi, umat Islam diingatkan untuk segera menahan diri dari makan dan minum, dan memanfaatkan waktu tersebut untuk memperbanyak dzikir, doa, dan ibadah lainnya. Dengan kesadaran akan makna dan tujuan di balik ibadah puasa, kita dapat memperoleh keberkahan dan rahmat dari Allah SWT dalam menjalani ibadah kita.

KEMBALI KE ARTIKEL


Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Laporkan Konten
Laporkan Akun