KOMENTAR
RAMADAN Pilihan

Telinga Kemasukan Air: Benarkah Itu Bisa Membatalkan Puasa?

27 Maret 2024   12:40 Diperbarui: 27 Maret 2024   12:50 445 5


Bulan Ramadan telah tiba, memimpin umat Islam dalam serangkaian ibadah yang penuh berkah. Puasa, sebagai salah satu kewajiban utama dalam agama Islam, dijalankan dengan penuh kesadaran dan pengabdian. Namun, di tengah-tengah menjalankan ibadah puasa, seringkali muncul pertanyaan tentang apakah kemasukan air ke telinga saat mandi atau wudhu dapat membatalkan puasa seseorang? Bagaimana hukumnya menurut ajaran Islam, dan apakah ada dalil yang mendukung?
Kemasukan air ke telinga saat mandi atau wudhu adalah hal yang umum terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang mandi atau berwudhu dengan menggunakan air yang cukup banyak, dan air tersebut masuk ke dalam telinga. Namun, dalam konteks menjalankan ibadah puasa, muncul kekhawatiran apakah tindakan ini dapat membatalkan puasa seseorang.

Di antara ulama, terdapat perbedaan pendapat mengenai apakah kemasukan air ke telinga membatalkan puasa atau tidak. Sebagian ulama berpendapat bahwa kemasukan air ke telinga tidak membatalkan puasa, karena telinga bukanlah salah satu saluran yang terhubung langsung dengan saluran pencernaan, yang menjadi kunci pembatal puasa.

Pendapat ini didasarkan pada prinsip bahwa puasa akan batal hanya jika terjadi pelanggaran langsung terhadap syarat-syarat yang telah ditetapkan untuk membatalkan puasa. Dalam konteks kemasukan air ke telinga, tindakan tersebut dianggap sebagai peristiwa yang tidak memengaruhi esensi puasa seseorang.

Salah satu dalil yang digunakan oleh ulama yang berpendapat bahwa kemasukan air ke telinga tidak membatalkan puasa adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, di mana Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Tidak apa-apa bagi orang yang berpuasa jika ada air yang masuk ke dalam telinganya, walaupun dia memasukkannya dengan sengaja."

Namun, ada juga ulama yang berpendapat sebaliknya, yaitu bahwa kemasukan air ke telinga dapat membatalkan puasa, terutama jika seseorang sengaja memasukkan air ke dalam telinga atau jika kemasukan air tersebut disertai dengan menelan air ke dalam perut. Mereka berpendapat bahwa tindakan tersebut dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap kebersihan dan ketundukan dalam menjalankan ibadah puasa.

Pendapat ini juga memiliki dukungan dari beberapa hadis, di mana Rasulullah SAW memperingatkan umatnya untuk menjaga kebersihan dan ketundukan dalam menjalankan ibadah puasa.

Dalam menghadapi perbedaan pendapat tersebut, penting bagi setiap individu untuk memahami konteks dan tujuan di balik tindakan kemasukan air ke telinga. Jika tindakan tersebut tidak disengaja dan tidak diiringi dengan tujuan untuk membatalkan puasa, umumnya dianggap bahwa puasa seseorang tetap sah.

Namun, jika terjadi keraguan atau kekhawatiran terkait efek dari kemasukan air ke telinga terhadap puasa seseorang, sebaiknya konsultasikan dengan seorang ulama atau ahli agama untuk mendapatkan nasihat yang sesuai.

Dengan demikian, dalam menjalankan ibadah puasa, penting bagi umat Muslim untuk memahami hukum dan prinsip-prinsip yang terkait dengan situasi seperti kemasukan air ke telinga, serta selalu berusaha untuk mengikuti ajaran agama dengan penuh kesadaran dan keberkahan.

KEMBALI KE ARTIKEL


Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Laporkan Konten
Laporkan Akun