KOMENTAR
RAMADAN

Keutamaan Taraweh di Malam ke Dua Puluh Delapan Bulan Ramadan

8 April 2024   04:07 Diperbarui: 8 April 2024   04:07 327 0

Dalam perjalanan Ramadan yang penuh berkah, setiap malam memiliki keistimewaan tersendiri. Tiba pada malam ke-28, cahaya keberkahan terpancar dengan lebih gemilang. Dilaporkan dalam hadis yang memuliakan, "Fadilah Malam ke-28, Allah akan mengangkat seribu derajat baginya di Surga." Inilah momentum ketika langkah-langkah ibadah kita terangkat menuju surga yang mulia.

Malam ke-28 Ramadhan bukan sekadar malam biasa. Ia adalah momen penting dalam menjalani ibadah tarawih, di mana para muslim memperbanyak salat sunnah setelah salat Isya. Dalam keintiman malam yang penuh ketenangan, setiap rakaat yang dilakukan dengan khidmat membawa berkah yang tiada tara. Amal shaleh yang dilakukan pada malam ini menjadi kunci untuk meraih pahala yang besar di sisi Allah SWT.

Keutamaan tarawih pada malam ke-28 menggambarkan betapa besar anugerah yang Allah berikan kepada hamba-Nya yang tekun beribadah. Seribu derajat yang dijanjikan Allah menandakan kebesaran dan kemurahan-Nya kepada orang-orang yang menjaga malam tersebut dengan penuh keikhlasan dan ketulusan. Setiap gerakan shalat, setiap tasbih yang diucapkan, dan setiap ayat Al-Qur'an yang dibaca pada malam itu menjadi ladang amal yang subur di hadapan-Nya.

Bagi umat Islam, malam ke-28 Ramadhan menjadi saat untuk memperbanyak amal ibadah, dzikir, dan doa. Setiap sujud, setiap bacaan Al-Qur'an, dan setiap doa yang diucapkan memperoleh keberkahan luar biasa. Keistimewaan malam ini menjadi panggilan bagi setiap muslim untuk meraih ampunan, memperbaiki diri, dan memohon kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk menjalani sisa Ramadan dengan penuh kesungguhan.

Dalam momen kebersamaan yang diwarnai keharuan, umat Islam merasakan kedekatan dengan Sang Pencipta. Setiap detik malam ke-28 diisi dengan doa dan permohonan kepada Allah. Dalam kesunyian malam yang hanya diterangi oleh cahaya iman, setiap hamba berdiri di hadapan-Nya dengan kerinduan yang mendalam. Malam ke-28 adalah titik puncak dari perjalanan spiritual selama Ramadan, di mana setiap langkah membawa kita lebih dekat kepada-Nya.

Maka, pada malam ke-28 ini, marilah kita memperbanyak amal ibadah, memperkuat hubungan kita dengan Allah, dan memohon kepada-Nya agar memberikan kemudahan dan keberkahan dalam setiap langkah hidup kita. Jadikan malam ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri, meningkatkan ketaqwaan, dan mendekatkan diri kepada-Nya. Dengan demikian, kita dapat merasakan nikmatnya berada di bawah lindungan-Nya dan meraih keberkahan yang tiada tara.

Semoga malam ke-28 Ramadhan menjadi ladang amal yang subur bagi kita semua, dan semoga Allah mengangkat seribu derajat bagi setiap orang yang menjaga malam ini dengan sepenuh hati. Amin.

KEMBALI KE ARTIKEL


Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Laporkan Konten
Laporkan Akun