KOMENTAR
RAMADAN Pilihan

Puisi: Selamat Datang Ramadhan

9 Maret 2024   09:07 Diperbarui: 9 Maret 2024   09:16 1353 24

Aromamu  terselip di balik rembulan
Para perindu antre di bawah semburan hujan
Kedatanganmu ditunggu seisi jagat
Noda hitam  menyelami jiwa hengkang tak berbekas

Tangan-tangan berlumur dosa menggema mengetuk pintu langit
Aromamu membuncah di angkasa

Setan kualat menangis di persimpangan  masa
Selama setahun menggantang asap
Istananya porak-poranda  luluh lantak dalam sekejap
Bisikan  nafsu hancur kabur dari jiwa
Gelang merah membara dilingkarkan di tangan

Aromamu sudah menyatu dengan jiwa
Perindumu menyambut dengan haru

Mulut-mulut meludah  kasturi membekap hangat
Terkulai lemas melawan nafsu menggebu
Rebah- merebah menjauh dari ghibah

Aromamu meluluhkan insan berhati baja
Bonus amal berlipat ganda Kau tawarkan
Malammu adalah keberkahan
Harimu adalah ujian iman

Jika aromamu sudah meresap
Lelap pun dianggap amal
Malam tak lagi berkelam

Aromamu mewangi seantero alam
Para perindu berlomba merengkuh nikmat-Mu
Ayat-ayat suci dikumandangkan setiap ruang
 
Oh..., Ramadhan
Aromamu menghipnotis  insan kegerahan ampunan
Wahai pemilik jiwa,
Tetapkan Kami dalam bulan-Mu
Wahai pemilik rahmat,  
Biarkan Kami membasuh jiwa berlumur  dosa

Semoga jiwa ini suci ketika Kami dipanggil pulang

Lhokseumawe, 9 Maret 2024

KEMBALI KE ARTIKEL


Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Laporkan Konten
Laporkan Akun