Siraman Rohani dari Meja Biliar
Benar saja anak-anak sampai lupa sudah berapa kali menghabiskan game. Melihat jam, sebentar lagu masuk waktunya Maghrib. Saya menghentikan permainan. Anak-anak sedikit kecewa. Tapi setelah diberi tahu sudah mau Maghrib akhirnya mereka menerima.
Saya panggil pelayan perempuan yang sedari tapi mengurus meja biliar yang digunakan anak-anak. Kemudian bertanya berapa harus saya membayar. setelah membayar tagihan, saya tidak lupa memberi tips kepada pelayan perempuan tadi. Anak-anak rupanya melihat apa yang saya lakukan.
Tiba di rumah, anak-anak langsung mengadu ke ibunya. "Bu, tadi ayah ngasih uang ke cewek," ujar si bungsu kepada ibunya.
Untung ibunya cuma tersenyum. Tahu betul kelakuan suaminya.
Akhirnya saya panggil anak-anak. Saya coba menjelaskan mengapa saya memberi uang kepada seorang perempuan di tempat biliar.
"Ayah nggak selingkuh dari ibu loh. Itu uang tanda terimakasih, perempuan itu telah membantu kita. Memasang dan merapikan bola. Mencatat skore permainan kalian. Lumayan juga capek loh, sementara dia dapat upah dari bossnya tidak seberapa," kata saya kepada anak-anak.
Nanti kalian juga, kalau dewasa nanti, jika punya rezeki lebih, biasakan untuk memberi. Jangan khawatir rezeki kita berkurang. Dengan sering berbagi, rezeki kita justru semakin diluaskan. Jangan berharap, mendapat imbalan dari orang yang kita beri. Karena Allah SWT, pasti akan melimpahkan rezeki yang datangnya tidak diduga-duga.