KOMENTAR
RAMADAN Pilihan

Tepian Kandilo: Surga Tersembunyi untuk Ngabuburit di Paser

16 Maret 2024   06:27 Diperbarui: 16 Maret 2024   07:12 1290 6

Kemana Perginya Lelaki-Lelaki Itu
Oleh: Penadebu


Kemana perginya lelaki-lelaki itu,
Yang tadi berlalu dengan langkah pasti?
Menghilang di balik kabut malam yang gelap,
Seperti bayangan yang tiada tersisa.

Mereka pergi meninggalkan jejak yang samar,
Di bumi yang sunyi dan hening bersahaja.
Membawa cerita-cerita tentang masa lalu,
Dan impian-impian yang tak pernah terwujud.

Apakah mereka mencari jawaban di ufuk yang jauh,
Atau melabuhkan hati di pelukan angan?
Kemana perginya lelaki-lelaki itu,
Yang hilang dalam keheningan malam yang sunyi?

Di tengah jalan yang panjang dan berliku,
Mereka berjalan tanpa tujuan yang pasti.
Mengikuti irama hati yang tak terdengar,
Menuju arah hanya mereka yang tahu.

Kemana perginya lelaki-lelaki itu,
Hanya sang waktu yang bisa mengungkap.
Di perjalanan hidup yang tak terduga,
Mereka adalah pelaut yang terus berlayar.

Hanya angin yang mengetahui rahasia mereka,
Melayang di atas lautan waktu yang tak bertepi.
Kemana perginya lelaki-lelaki itu,
Tetap menjadi tanya yang menggantung di udara.


Babulu, 16 Maret 2024
#Penadebu_Puisi Bebas_Kemana Perginya Lelaki-Lelaki Itu









KEMBALI KE ARTIKEL


Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Laporkan Konten
Laporkan Akun