Kisah Mengharukan Maryam dan Anaknya Isa ibnu Maryam
Bismillah,
Kisah Maryam dan Nabi Isa dalam Al-Quran memang sangat mengharukan dan menyentuh hati banyak orang. Maryam adalah seorang wanita yang saleh dan diutus oleh Allah untuk melahirkan Nabi Isa (Jesus), seorang nabi besar yang dihormati dalam agama Islam. Kisah mereka terdapat dalam beberapa surah dalam Al-Quran, seperti Surah Maryam dan Surah Ali Imran.
Dalam kisah ini, Maryam sangat terkejut ketika malaikat Jibril datang kepadanya dan memberitahunya bahwa ia akan melahirkan seorang anak meskipun ia belum menikah. Namun, Maryam mempercayai Allah dan menerima tugas tersebut dengan sabar dan tawakal. Ia kemudian melahirkan Nabi Isa di bawah pohon kurma, dan menjadi bukti kebesaran Allah bagi umat manusia.
Kisah ini juga mengajarkan tentang kekuatan iman, kesabaran, dan tawakal kepada Allah. Maryam dan Nabi Isa merupakan contoh teladan bagi umat Muslim, yang mengajarkan tentang pentingnya menjalankan tugas yang diberikan oleh Allah dengan penuh kepercayaan dan tawakal.
Selain itu, kisah Maryam dan Nabi Isa dalam Al-Quran juga mengajarkan tentang kemuliaan wanita dan betapa besar peran mereka dalam agama Islam. Maryam adalah wanita yang saleh dan beriman, yang dipilih oleh Allah untuk melahirkan seorang nabi besar. Ia dikenal sebagai salah satu wanita terbaik dalam sejarah dan dihormati oleh umat Muslim sebagai ibu dari Nabi Isa.
Kisah ini juga menunjukkan betapa pentingnya menjaga kehormatan dan kesucian diri, seperti yang ditunjukkan oleh Maryam. Ia menjaga dirinya dari perbuatan yang tidak senonoh dan menjadi panutan bagi wanita Muslim dalam menjaga kesucian diri dan menjalankan ketaatan kepada Allah.
Selain itu, kisah Maryam dan Nabi Isa juga mengajarkan tentang keajaiban Allah dan betapa Allah mampu melakukan segala sesuatu. Meskipun Nabi Isa lahir dari seorang wanita yang belum menikah, Allah mampu menciptakan sesuatu yang mustahil tersebut dan memberikan keajaiban bagi umat manusia.
Secara keseluruhan, kisah Maryam dan Nabi Isa dalam Al-Quran memang sangat mengharukan dan memberikan banyak pelajaran berharga bagi umat Muslim. Kisah ini menunjukkan kebesaran Allah, kekuatan iman dan tawakal, serta kemuliaan wanita dalam agama Islam.
Nabi Isa berbicara sejak dari bayi
Dalam Al-Quran disebutkan bahwa Nabi Isa (Jesus) dapat berbicara sejak ia masih bayi. Kisah ini termaktub dalam Surah Maryam ayat 29-33, di mana Maryam telah melahirkan Nabi Isa di bawah pohon kurma dan membawanya pulang ke kampung halamannya. Ketika Maryam disalahkan oleh orang-orang karena melahirkan seorang anak di luar nikah, Nabi Isa berbicara untuk membela ibunya dan menunjukkan bahwa ia adalah seorang nabi yang dikirim oleh Allah.
Dalam ayat tersebut, Nabi Isa berkata: "Sesungguhnya aku adalah hamba Allah, Dia memberiku kitab dan menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku shalat dan zakat selama aku hidup, dan berbuat baik kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku sombong dan durhaka." (Surah Maryam: 30-32).
Kisah ini menunjukkan bahwa Nabi Isa adalah seorang nabi yang istimewa dan memiliki keistimewaan dari Allah yang lain. Kemampuannya untuk berbicara sejak bayi juga menunjukkan keajaiban Allah dan kebenaran dari kenabian Nabi Isa.
Kejadian kelahiran nabi Isa mirip dengan penciptaan Adam dan istrinya
Meskipun kelahiran Nabi Isa dan penciptaan Adam dan istrinya memiliki beberapa kesamaan, namun keduanya adalah kejadian yang berbeda.
Dalam Al-Quran, Adam diciptakan langsung oleh Allah dari tanah dan ditiupkan ruh ke dalam dirinya, sementara Hawa (istri Adam) diciptakan dari tulang rusuk Adam. Sedangkan kelahiran Nabi Isa melalui proses kehamilan dan persalinan yang normal, namun dengan keajaiban Allah yang membuat Maryam melahirkan meskipun ia belum menikah.
Kesamaan yang mungkin terlihat adalah bahwa keduanya merupakan kejadian yang luar biasa dan merupakan tanda kekuasaan Allah atas segala sesuatu. Baik kelahiran Nabi Isa maupun penciptaan Adam dan Hawa adalah keajaiban dan mukjizat dari Allah, dan menunjukkan kebesaran dan kekuasaan-Nya.
Namun demikian, keduanya memiliki konteks dan latar belakang yang berbeda. Penciptaan Adam dan Hawa adalah permulaan dari peradaban manusia di bumi, sementara kelahiran Nabi Isa merupakan salah satu mukjizat yang ditunjukkan oleh Allah sebagai tanda kenabian Isa sebagai nabi dan rasul-Nya.
Dalam Islam, Adam dan Hawa serta Nabi Isa dihormati sebagai nabi dan rasul Allah, dan keduanya merupakan bagian dari sejarah agama Islam yang penting.
Dengan kun Allah menciptakan Adam dan Hawa
Dalam Al-Quran, disebutkan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dengan firman-Nya yang berupa "kun" (jadi). Hal ini juga disebutkan dalam penciptaan Adam dan Hawa, di mana Allah menciptakan Adam dari tanah dan memberikan kepadanya ruh dengan firman-Nya "kun", dan menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam dengan firman-Nya yang sama.
Nabi Isa dikandung oleh Maryam melalui proses kehamilan dan kelahiran yang normal, meskipun dengan keajaiban dari Allah yang membuat Maryam melahirkan meskipun belum menikah.
Namun demikian, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kelahiran Nabi Isa adalah mukjizat dari Allah yang menunjukkan kebesaran dan kekuasaan-Nya. Allah menciptakan segala sesuatu dengan firman-Nya, termasuk Adam, Hawa, dan Nabi Isa, sebagai bukti dari kekuasaan dan keagungan-Nya sebagai Pencipta yang Maha Kuasa.
Nabi Isa akan turun ke bumi
Dalam Islam, ada keyakinan bahwa Nabi Isa (Jesus) akan turun ke bumi sebelum hari kiamat. Keyakinan ini didasarkan pada beberapa hadis dan teks-teks Islam yang menggambarkan kedatangan Nabi Isa sebagai tanda besar dan dekatnya hari kiamat.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Demi Dia yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh Nabi Isa akan turun ke bumi dan ketika kalian melihatnya, kalian akan mengenalinya. Dia akan turun di dekat menara putih di ujung barat Damaskus, mengenakan jubah berwarna merah." (HR Bukhari).
Dalam hadis lainnya, dikatakan bahwa Nabi Isa akan turun ke bumi untuk memperbaiki umat manusia dan membawa keadilan di bumi, serta membunuh Dajjal (anti-kristus) dan memenangkan umat Islam dalam pertempuran besar melawan kaum kafir.
Namun demikian, waktu turunnya Nabi Isa ke bumi tidak diketahui, dan tidak ada yang tahu kapan hari kiamat akan tiba. Oleh karena itu, sebagian besar ulama Islam menekankan pentingnya untuk selalu siap menghadapi kedatangan Nabi Isa dan hari kiamat dengan melakukan amal shaleh dan memperbaiki diri sendiri serta masyarakat di sekitarnya.