KOMENTAR
RAMADAN Pilihan

Rindu Ramadan dan Faidah Puasa di Bulan Lain bagi Muslim

21 April 2023   10:56 Diperbarui: 21 April 2023   10:57 881 2


Waktu beranjak hingga tinggal beberapa hari saja Ramadan tersisa.

Umat Muslim diantara seraya merasa bersedih karena segera berpisah dengan bulan penuh berkah.

Bagaimana tidak, Ramadan selalu dirindukan karena pada bulan suci itu Allah SWT menurunkan banyak ampunan dan Umat Muslim berpeluang dirinya akan kembali suci serta dosa-dosa terdahulu pun teehapuskan.

Adapun Idulfitri 2023, disisi lain juga dinantikan kedatangannya. Alasan utama yaitu adanya harapan ampunan dari Allah SWT bagi Umat Muslim dan  mengantarkan umat kepada kesucian diri.

Dalam situasi Idulfitri 2023 ini pun, selain menjadi momentum berkumpulnya kembali para anggota keluarga serta cerita mudik, setiap muslim terpacu meningkatkan kepedulian dirinya kepada sesama melalui pelaksanaan amalan zakat fitrah yang disebutkan mampu menjadi penawar kesempurnaan semua bentuk ibadah selama Ramadan dan penyucian dari segala dosa.

Kembali kepada Ramadan, bahwa Ramadan identik dengan ibadah puasa. Ibadah ini relasinya langsung antar umat dengan Tuhannya. Dalam praktek puasa itulah, Umat Muslim memperoleh berbagai faidah bagi diri dan lingkungannya.

Disampaikan seorang Pengurus DKM Masjid Al Hada, Ustad M. Utsman Mutashim Billah, dalam sesi pembacaan hadits pilihan tentang "faidah puasa sebagai perisai" usai pelaksanaan solat Dzuhur berjamaah bertempat di Masjid Jami Al Hada, Pasar Cimol Gedebage RW 06 Kelurahan Mekarmulya Kecamatan Panyileukan Kota Bandung, belum lama ini, bahwa apabila seseorang muslim menjalankan puasa, maka puasa tersebut mempunyai faidah sebagai perisai.

Faidah puasa sebagai perisai bagi umat muslim, dalam penjelasan Ustadz M. Utsman Mutashim Billah, tertera dalam hadits Nabi Muhammad SAW, yang artinya tertulis dibawah ini, "Dari Sayyidina Abu Ubaidah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Aku mendengar Baginda Rasululloh Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda, puasa adalah perisai selama dia tidak memecahkannya". (HR. Nsa'i, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Hakim, dari Kitab At Targhib).

Hadits dibacakan  Ustad M. Utsman Mutashim Billah tersebut, tercatat dalam Kitab Fhadilah Amal, Syaikhul Hadits Maulana Muhammad Zakariyya Al Kandahlawi Rah.a., Tim Penerjemah Masjid Jami Kebon Jeruk Jakarta terbitan Ash Shaff.

Bersama dengan petugas DKM Al Hada lainnya, yaitu Ustadz Azis dan Ustadz Bukhori, Ustad M. Utsman Mutashim Billah, menerangkan bahwa perisai sebagaimana dimaksud dalam hadits tersebut, yaitu perlindungan dari musuh. Begitu pula orang yang berpuasa, ia melindungi diri dengan puasanya dari musuh yaitu setan.

Dalam hadits-hadits lain diberitakan bahwa puasa dapat menyelamatkan pelakunya dari azab Allah SWT. Riwayat lain menyebutkan bahwa puasa dapat menjaga seseorang dari api neraka.

Sebuah riwayat disebutkan bahwa seseorang bertanya kepada baginda Nabi SAW, apakah yang menyebabkan puasa rusak? Beliau menjawab, "berdusta dan membicarakan orang lain,"

Jika dikaitkan dengan dua hadits-hadits lain, kedua hadits di atas, sebenarnya menekankan kepada kita agar sebaiknya kita menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan yang menyebabkan puasa menjadi sia-sia. 

KEMBALI KE ARTIKEL


Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Laporkan Konten
Laporkan Akun