KOMENTAR
RAMADAN

Mencicipi “Kicak”, Takjil Legendaris Khas Ramadhan Yogyakarta

25 Juli 2013   11:48 Diperbarui: 13 April 2021   13:37 1675 4

Bulan Ramadhan seringkali menjadi saat yang tepat untuk mencicipi beraneka hidangan dan jajanan khas daerah. Saat bulan puasa inilah berbagai jenis panganan yang jarang atau bahkan tidak dihidangkan selama hari biasa menjadi lebih mudah dijumpai.

Makanan-makanan khas Ramadhan tersebut tidak hanya diburu oleh penikmatnya yang menahan rindu tapi juga oleh masyarakat umum yang penasaran ingin mencicipinya.

Di Yogyakarta ada satu jajanan khas yang hanya dibuat dan dijajakan pada bulan Ramadhan, “Kicak” namanya.

Warga kota Jogja mengenal panganan ini sebagai takjil asli Kauman, sebuah kampung legendaris di Jalan Ahmad Dahlan yang dikenal sebagai tempat kelahiran Muhammadiyah.

Cita rasa Kicak sangat khas dan mencerminkan selera lidah masyarakat Yogyakarta. Terbuat dari beras ketan atau jadah yang dicampur gula pasir membuat Kicak terasa lembut sekaligus manis di lidah.

Taburan kelapa parut yang sedikit asin membuat rasanya semakin gurih. Yang tak kalah istimewa adalah aromanya yang harum perpaduan dari aroma pandan dan daging buah nangka yang khas.

Meski sederhana wujud Kicak justru sangat cantik. Warna putih ketan dan kelapa parut ditambah potongan kecil daun pandan yang hijau serta buah nangka yang kuning membuat Kicak semakin menggugah selera.

Porsi sajiannya yang kecil memang cocok sebagai takjil pembuka sebelum menikmati hidangan utama berbuka. Meski mungkin rasa manis Kicak terlalu kuat bagi mereka yang kurang menyenangi jajanan manis, tapi mencicipinya tak akan membuat lidah rugi.

Dengan harga Rp. 2000-2500 per bungkus kecil, jadilah Kicak menjadi takjil istimewa yang selalu diburu penikmatnya selama bulan puasa ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Laporkan Konten
Laporkan Akun