Ingin Finansial Sehat saat Ramadan? Gunakan Rumus POAC, Yuk!
Kenapa butuh menata finansial yang sehat saat Ramadan?
Pertanyaan di atas, menjadi pijakan awalku, usai membaca tema samber hari 16 : Finansial Sehat saat Ramadan.
Karena hal itu, Akupun merenangi ulang beberapa kegiatan yang berkaitan dengan Finansial sehat dan aktivitas serta rutinitas selama ramadan.
Kukira, ada peluang terjadi "kebocoran" dari anggaran selama ramadan serta perayaan lebaran, yang mungkin saja mengakibatkan "finansial sakit" saat ramadan.
Aku asumsikan,ada 4 hal yang menjadi ancaman biar tata kelola finansial tetap sehat. Yaitu:
1. Rutinitas pembelian takjil atau ritual bukber.
Dua hal ini, tentu saja butuh anggaran khusus, kan? Dan, mau tak mau menjadi "ancaman" bagi kesehatan finansial. Wong kedua hal ini, tak ada di bulan-bulan selain ramadan, kan?
2. Anggaran tersedot untuk persiapan lebaran.
Misalnya? Kebutuhan untuk pengadaan kue atau cemilan saat lebaran. Bisa juga, kebutuhan untuk sedikit rapi-rapi atau malah renovasi ringan rumah.
Tak kalah besarnya ancaman bagi kesehatan finansial adalah, tergerusnya alokaso anggaran buat membeli pakaian lebaran buat keluarga tercinta. Suka atau tidak suka, ini bisa jadi ancaman, kan?
3. THR sebagai bonus pemdapatan, tapi harga barang naik tajam selama ramadan.
Terkadang, THR menjadi sandaran harapan untuk menambal "robeknya" anggaran pada saat ramadan dan lebaran.
Jika ditata dengan baik, Neraca finansial bisa aman atau setidaknya seimbang. Tapi jika gagal, jejangan malah menjadi ancaman, gegara lebih besar pasak daripada tiang!
4. Terkait anggaran, lupa mendeteksi perbedaan anatara Kewajiban, Kebutuhan, serta keinginan.
Yup! Karena momentum ramadan dan lebaran, kita menjadi gagap membedakan antara kewajiban, kebutuhan serta keinginan.
Acapkali, malah memilih menafikan sesaat kewajiban, untuk mendahulukan sesuatu yang dianggap kebutuhan. Padahal itu keinginan.
Akhirnya, malah nombok plus panik menerima kenyataan, usai ramadan dan lebaran, finansial malah keteteran! Hiks...
Jadi, jika 4 hal di atas menjadi ancaman, apa upaya yang bisa dilakukan?