KOMENTAR
RAMADAN Pilihan

Ini Ceritaku tentang Bukber Hemat, Tetap Nikmat

20 April 2023   22:37 Diperbarui: 20 April 2023   22:39 736 24

Bagaimana caranya Bukber Hemat, tapi Tetap Nikmat?

Duh! Tema samber 2023 hari ini begitu syahdu! Aku jadi bingung, sambil mengunyah pertanyaan itu, malah lahir peryanyaan lagi : "Masih adakah? Atau, Apa bisa?"

Dan, seperti biasa. Sebagai ayah yang baik, akupun senantiasa berbagi kebingungan itu pada anak-anakku, saat menikmati menu berbuka di meja makan.

Nah. Kebetulan, saat berbuka tadi, si sulung yang sedang berjuang di tanah rantau, sedang melakukan video call.

"Ada,Yah! Abang?"

Dari sudut Kota Malang, Sulungku yang memutuskan tak mudik, menjawab dengan lugas. Halah, Dasar anak kosan!

"Betul, Yah! Buka di masjid?"


Aih, Anak gadisku pun ikutan! Jadi, aku nungguin, jawaban dari anak ketiga, Kakak Rizky. Dan, jawabannya adalah:

"Kalau bukanya ditraktir, Yah?"
"Lah! Itu gratisan, Nak!"
"Kan, jadi hemat?"


Byuh! Begitulah. Akupun menyerah, tapi juga lega. Setidaknya ada sketsa tulisan tema samber hari ini, ceritaku Bukber Hemat, Tetap Nikmat!

Aku tulis aja ceritaku, ya?

Pertama. Tak hanya hemat, ada ikatan silaturahmi jika Bukber di Masjid.

Jamaknya, setiap masjid akan menyediakan menu berbuka bagi yang berpuasa di bulan ramadan. Selain itu, menu berbukanya juga setiap hari berganti, kan?

Terlepas dari motivasi hemat ala anak m
Kosan sebagaimana aku dulu, dan sekarang juga dialami oleh si Sulung di Malang. Buka bersama di masjid itu seru!

Serunya? Sebelum atau saat menikmati menu berbuka, kita bisa bercengkrama jemaah lain, atau malah dengan jiran tetangga, yang mungkin jarang kita lakukan di hari-hari biasa.

Tanpa kita sadari, ajang buka bersama di masjid menjadi wadah pengikat siilaturahim!

Nah, Masjid AlJihad di kampungku, setiap hari minggu, jamaah tak hanya menikmati takjil. Tapi juga makan bersama. Masakannya? Diolah oleh anggota Risma!

Kedua. Ikutan Bukber bareng Keluarga Besar

Ini juga acapkali terjadi, kan? Seperti halmya kebiasan menyambut bulan ramadan, dengan melakukan ritual doa bersama dengan menjamu jiran tetangga (Sedekah ruwah).

Nah, di keluarga besarku, juga melakukan tradisi ini. Akan ada kesepakatan bersama, menentukan kapan waktu dan hari pelaksanaan buka bersama keluarga besar!

Jadi, semua anak, menantu serta semua cucu diajak untuk buka bersama. Bisa di rumah Orangtua, atau malah bergantian di rumah saudara. Semisal dari saudara yang paling tua, hingga saudara bungsu.

Tak perlu khawatir jika ditunjuk jadi tuan rumah! Wong, setiap keluarga juga akan membawa takjil atau menu berbuka bagi keluarga masing-masing.

Jadi, buka bersama, bisa juga dimaknai berbuka di tempat  yang sama! Ahaaay....

Apatah ada unsur hemat dan nikmatnya? Yup, pasti ada! Semisal, ketika hari ini ada agenda buka bersama keluarga, di grup WA keluarga akan muncul pertanyaan: "Nanti, mau masakan apa?"

Atau malah langsung ada pembagian tugas: "siapa membawa apa". Hal ini, agar tak terjadi keseragaman menu yang dibawa saat pelaksanaan buka bersama.

Hematku, selain ada kehangatan dan kebersamaan, juga bisa meminimalisir anggaran jika buka puasa sendiri-sendiri, tah?

Ketiga. Bukber dengan Kolega atau di Tempat kerja.

Poin ini juga sudah menjadi tradisi, kan? Biasanya, ada saja undangan acara buka bersama dari kolega atau tempat kerja, tah?

Tak hanya dua unsur itu! Jika kita aktif di berbagai organisasi, perkumpulan atau komunitas, malah jejangan undangan acara buka bersama bisa setiap hari!

Riwehnya, jika ada undangan begini, kita tak bisa leluasa mengajak anggota keluarga! Walau ada juga tawaran atau ajakan, tapi yo rasa-rasa, tah? Haha....

Jadi?

Begitulah ceritaku tentang buka bersama dengan rumus "Hemat, tapi Tetap Nikmat"!

Sesungguhnya. Ada Hikmah lain dari menghadiri buka bersama: Jalinan kebersamaan dan memperkuat Silaturahim.

Bagaimana? Sepakat?

Curup, 20.04.2023
zaldy chan

KEMBALI KE ARTIKEL


Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Laporkan Konten
Laporkan Akun