Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Guru

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat dan bercita² menghasilkan karya buku solo melalui penerbit mayor. (Learning facilitator di Sugar Group Schools sejak 2009, SMA Lazuardi 2000-2008; Guru Penggerak Angkatan 5; Pembicara Kelas Kemerdekaan di Temu Pendidik Nusantara ke 9; Pemenang Terbaik Kategori Guru Inovatif SMA Tingkat Provinsi-Apresiasi GTK HGN 2023; Menulis Buku Antologi "Belajar Berkarya dan Berbagi"; Buku Antologi "Pelita Kegelapan"; Menulis di kolom Kompas.com; Juara II Lomba Opini Menyikapi Urbanisasi ke Jakarta Setelah Lebaran yang diselenggarakan Komunitas Kompasianer Jakarta)

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Kisah Inspiratif: Sedekah Melalui Jajan

18 Maret 2024   04:00 Diperbarui: 31 Maret 2024   19:46 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Inspiratif: Sedekah Melalui Jajan
ilustrasi: Bersedekah. (Sumber: Freepik)

Namun, penting untuk diingat bahwa sedekah melalui jajan makanan bukanlah satu-satunya cara untuk beramal di bulan Ramadan. 

Ada berbagai cara lain untuk memberikan sedekah, seperti memberikan uang tunai, memberi makan orang-orang yang berpuasa di masjid, atau menyumbangkan makanan kepada lembaga amal yang bekerja untuk membantu mereka yang membutuhkan. 

Dalam rangka meningkatkan efektivitas sedekah melalui jajan makanan, penting untuk memastikan bahwa distribusi makanan dilakukan dengan adil dan merata, dan bahwa kebutuhan mereka yang paling membutuhkan mendapat prioritas tertinggi. 

Selain itu, transparansi dalam pengelolaan dan penggunaan dana yang terkumpul juga merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan.

Semoga tulisan ini membawa manfaat bagi rekan kompasianer yang membacanya. Bagi saya ini merupakan momen yang menyadarkan saya kembali mengenai betapa pentingnya untuk lebih peka terhadap orang-orang disekitar. 

Dengan demikian, sedekah melalui jajan makanan adalah salah satu cara yang efektif dan bermakna untuk meningkatkan kebaikan di bulan Ramadan. 

Ini bukan hanya tentang memberi makanan kepada yang lapar, tetapi juga tentang memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat dan merasakan kebahagiaan yang berasal dari memberikan kepada sesama.

Oleh: Krisanti_kazan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun