Seorang mahasiswa aktif di Yogyakarta yang suka menulis hal-hal terkait kehidupan sosial di yogyakarta dengan berbagai permasalahan yang ada, serta sesuatu yang menarik seperti trend saat ini.
Kisah Inspiratif Meli: Harapan Terakhir yang Mengangkat Derajat Keluarga di Desa
“Anak bungsu, harapan terakhir.” Begitulah pandangan keluarga tentang Meli. Jadi anak terakhir, Meli sadar banget kalau impian yang dia kejar bukan cuma buat dirinya, tapi juga beban keluarga yang harus dia bawa.
Dari desa kecil di Yogyakarta, Meli nunjukin kalau asal-usul bukan halangan buat ngejar mimpi. Dia nggak cuma berjuang buat dirinya, tapi juga buat angkat keluarga dari keterbatasan.
Meli lahir dan tumbuh di desa sederhana di pedalaman Yogyakarta. Ayahnya kerja sebagai buruh tani, sementara ibunya jualan makanan kecil di pasar. Hidup mereka ya gitu deh, penuh perjuangan.
Setiap hari mereka kerja keras buat ngejar kebutuhan hidup. Meski serba terbatas, orang tua Meli selalu bilang kalau pendidikan itu kunci. Bagi mereka, pendidikan adalah satu-satunya cara anak-anaknya bisa keluar dari kemiskinan dan hidup lebih baik.
Sejak kecil, Meli sering denger cerita tentang kedua kakaknya yang harus berhenti sekolah karena nggak ada biaya. Cerita itu bikin Meli sadar kalau hidupnya bisa jadi nggak jauh beda kalau dia nggak berusaha lebih keras.
Meli punya mimpi besar dan tekad kuat buat ngejar apa yang dulu dianggap mustahil. Dia nggak mau nasib yang sama terjadi ke dirinya. Menurut Meli, pendidikan itu jalan keluar dari kesulitan dan ketidakadilan yang ada di sekitarnya.
Pendidikan jadi motivasi utama dalam hidupnya. Meli ngerasa kalau dia bisa mengubah nasib keluarganya lewat pendidikan.
Lihat orang tuanya yang kerja keras tanpa keluhan, makin bikin Meli yakin kalau dia nggak boleh nyerah dan harus terus berusaha. Dia tahu impian ini bukan cuma untuk dirinya, tapi juga untuk keluarga yang udah berkorban banyak buat dirinya.
Setelah lulus SMA, Meli mutusin buat lanjut kuliah. Tapi biaya kuliah jadi masalah besar. Teman-temannya banyak yang dari keluarga mampu, sementara Meli harus berjuang sendiri. Tapi dia nggak nyerah. Meli cari-cari peluang beasiswa dan kerja paruh waktu buat bantu biaya kuliah.
“Saya sering denger orang bilang pendidikan itu mahal, tapi saya selalu percaya kalau pendidikan itu jalan keluar dari kemiskinan. Karena itu, saya terus berusaha mencari cara untuk melanjutkan pendidikan,” kata Meli suatu kali ke temannya. Itu sih cerminan semangat juang yang nggak kenal lelah.
Content Competition Selengkapnya
Kasih Bocoran Outfit Lebaran
MYSTERY CHALLENGE
Instagram Reels
Reportase Kondisi Pasar Jelang Lebaran
Cerita Mudik
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025