Diet Sampah Saat Ramadan: "Puasa dari Konsumsi Berlebih"
Bogor, 14 Maret 2025 - Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tapi juga tentang mengendalikan hawa nafsu, termasuk dalam hal konsumsi. Sayangnya, justru di bulan suci ini, sampah makanan dan plastik melonjak drastis. Makanan berlimpah saat berbuka, minuman dalam kemasan sekali pakai, dan wadah plastik dari takjil yang berserakan menjadi pemandangan umum. Padahal, Ramadan seharusnya mengajarkan kesederhanaan, bukan pemborosan.
Maka, inilah saatnya kita melakukan diet sampah. Bukan sekadar mengurangi porsi makan, tetapi juga mengurangi sampah yang dihasilkan. Bagaimana caranya?
1. Belanja dengan Bijak
Jangan kalap saat belanja kebutuhan Ramadan. Buat daftar belanja yang sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan. Ingat, makanan yang berlebihan berujung pada pemborosan dan sampah makanan.
2. Kurangi Sampah Plastik
Bawa wadah sendiri saat membeli takjil atau makanan berbuka. Gunakan tumbler atau botol minum sendiri agar tidak menumpuk sampah plastik dari kemasan air mineral dan minuman manis.
3. Masak Secukupnya
Sering kali kita memasak atau membeli makanan terlalu banyak karena lapar mata. Akibatnya, banyak makanan terbuang. Mulailah mengukur porsi makan dengan tepat agar tidak ada yang tersisa sia-sia.
4. Pilah dan Kelola Sampah dengan Baik
Sampah organik seperti sisa makanan bisa dijadikan kompos, sementara sampah anorganik seperti plastik bisa dikumpulkan untuk didaur ulang. Dengan begitu, dampak lingkungan bisa dikurangi.
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY TOPIC
Gadai Peduli Solusi Keuangan Masyarakat
Kasih Bocoran Outfit Lebaran
MYSTERY CHALLENGE
Instagram Reels
Reportase Kondisi Pasar Jelang Lebaran
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025