Maria Tanjung Sari
Maria Tanjung Sari Penulis

Seorang blogger Surabaya yang terbiasa menulis di www.santaisore.com Senang menulis mengenai dunia HRD, suka mengamati perilaku sekitar.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bangga Berwisata di Indonesia Sambil Tetap Menjaga Lingkungan

17 April 2023   14:50 Diperbarui: 17 April 2023   14:51 1399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bangga Berwisata di Indonesia Sambil Tetap Menjaga Lingkungan
Crefit Photo: Dokumentasi Pribadi

Berbicara mengenai objek wisata alam di Indonesia, saya rasa jumlahnya sangat banyak. Hanya saja saya belum mendapat kesempatan lebih untuk pergi berwisata ke beberapa objek wisata yang cukup dikenal tidak hanya oleh masyarakat Indonesia, namun juga dikenal oleh penduduk dari negara lain. Sebut saja Danau Toba, Candi Borobudur dan Pantai Kuta Bali.

Salah satu wisata alam yang yang baru saya kunjungi di tahun 2022 lalu adalah Coban Kaca, yaitu air terjun yang terletak di Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Coban Kaca sendiri merupakan objek wisata yang terbilang baru, dimana pada tahun 2022 lalu ketika saya dan dua teman blogger berkesempatan pergi ke sana, Coban Kaca masih sepi dikunjungi oleh turis lokal maupun turis mancanegara.

Seperti yang kita ketahui bahwa kota Batu yang terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur memiliki banyak potensi objek wisata. Bahkan ada istilah yang menamakan kota Batu dengan kota seribu Coban (air terjun). Awalnya saya dan dua teman blogger bertujuan untuk ke Coban Rais, salah satu objek wisata yang cukup dikenal di Batu. Namun sopir yang mengantarkan kami berwisata ke Batu, malah menyarankan kami pergi ke Coban Kaca saja. Lebih anti mainstream menurutnya, karena Coban Kaca menawarkan pemandangan air terjun yang penampakannya seperti cermin atau kaca. Selain itu pula menurut saya pribadi, Coban Kaca merupakan tempat wisata hidden gems di Indonesia. Letaknya yang mungkin tidak kita sadari sebagai objek wisata, namun Coban Kaca menawarkan keindahan air terjun yang tidak bosan dipandang.

Akhirnya, kami bertiga pun menuruti saran dari pak sopir yang kebetulan memang lokasi Coban Kaca tak jauh dari Coban Rais. Kami pun menempuh perjalanan ke Coban Kaca menggunakan ojek, karena kendaraan mobil tidak mungkin masuk ke sana.

Dengan biaya Rp. 80.000,- per orang, kami bertiga pun siap menjelajah keseruan selama perjalanan ke Coban Kaca. Waktu yang ditempuh untuk sampai ke Coban Kaca cukup jauh lho, sekitar 45 menit. Itupun saya merasa agak ngeri juga karena ketika mengendarai sepeda motor, sisi kiri kanan jalan terpampang jurang yang sangat dalam. Sungguh sebuah medan tempuh yang cukup ekstrim demi bisa healing ke air terjun. Dan kami sangat puas bisa sampai ke objek wisata yang indah dan mungkin belum banyak wisatawan yang pernah ke sana dikarenakan lokasi yang cukup ekstrim.

Di tengah perjalanan ke Coban Kaca, ternyata kami bertemu dengan wisatawan lokal yang berjalan kaki menuju ke air terjun yang nampak seperti cermin tersebut. Setelah mendapat informasi dari Kang ojek, ternyata wisatawan juga bisa berjalan kaki ke Coban Kaca dengan dipandu oleh penduduk asli. Tentu saja jangan ditanya ya berapa lama waktu yang ditempuh menuju Coban Kaca. 

Kalau kata Kang Ojek, para wisatawan yang berjalan kaki bisa-bisa menempuh perjalanan ke Coban Kaca selama kurang lebih 90 menit. Fisik yang kuat harus dimiliki oleh para wisatawan yang menginginkan tantangan dengan berjalan kaki ke Coban Kaca. Hal ini dikarenakan jalan yang sempit dan cenderung curam harus dilalui untuk sampai ke Coban Kaca. Saya yang mengendarai sepeda motor saja masih takut membayangkan sisi kiri kanan terdapat jurang. 

Sesampainya di Coban Kaca, kami bertiga pun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk berfoto dengan latar belakang pemandangan air terjun yang sangat indah. Beruntung sekali tiga orang Kang ojek yang mengantar kami bertiga mengendarai sepeda motor menuju Coban Kaca sangat baik. Mereka membantu kami untuk mengambil foto dan juga video sesampainya di lokasi. 

Setelah dirasa cukup menikmati keindahan Coban Kaca, kami bertiga pun segera turun ke bawah untuk melanjutkan wisata, yaitu ke Batu Flower Garden yang masih satu lokasi dengan Coban Kaca. Dengan diantar olah Kang Ojek, kami pun sampai ke Batu Flower Garden dimana objek wisata ini memang sangat cocok untuk kalian yang hobi berfoto. 

Berwisata di Indonesia Sambil Tak Lupa Jaga Lingkungan Tetap Bersih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun