Apakah Lansia Boleh Tidak Puasa?
"Seiring bertambahnya usia, tubuh manusia secara fisiologis akan berubah. Terjadi degenerasi sel otak dan berkurangnya massa otot yang mengakibatkan cepat merasa lelah, tidak bisa bergerak cepat, berat badan menurun, susah mengingat hal-hal sederhana, disertai munculnya berbagai macam penyakit," ujar dr. Wiwit Agung, dokter spesialis penyakit dalam.
Dalam kondisi itu, sangat berat bagi seorang lansia untuk berpuasa. Ajaran Islam sesuai dengan fitrah manusia dimana dalam surat Al-Baqarah ayat 185 Allah berfirman, "Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu."
Lalu, apakah lansia termasuk orang yang boleh tidak berpuasa?
Para ahli fiqih sepakat bahwa lansia yang mengalami kesulitan dalam menjalankan puasa diperbolehkan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadan dikarenakan udzur yang tidak dapat dihilangkan.
Dalam surat Al-Baqarah ayat 184 Allah berfirman bahwa apabila tidak berpuasa, maka ada kewajiban untuk mengganti puasanya dengan membayar fidyah. Dengan begitu saat lansia tidak berpuasa, maka wajib membayar fidyah sebanyak 1 mud (sekitar 7 ons) beras per hari.
Memang kondisi lansia itu bervariasi. Ada lansia yang sudah berusia 70-80 tahun masih tetap sehat dan bugar. Tentu kondisi kesehatan tersebut menuntutnya untuk tetap berpuasa. Lalu bagaimana supaya lansia tetap sehat dan bugar saat menjalankan puasa Ramadan? Berikut tanggapan Dokter Wiwit:
1. Minum Air Putih Cukup
Pertama, minum dengan cukup. Minimal 1,5-2 liter per hari. Usahakan dari berbuka hingga sahur minum 7-10 gelas air putih, namun jangan sekaligus, karena akan merangsang buang air kecil atau kekenyangan.
2. Asupan Gizi Seimbang
Karbohidrat seperti nasi dan roti harus dikurangi. Protein seperti daging, telur, ikan dan seterusnya wajib ditambah. Cukupi juga dengan makanan berserat tinggi seperti buahan dan sayuran. Tambah pula dengan segelas susu.
3. Hindari Makanan yang Mengganggu Pencernaan
Contoh makanan mengganggu pencernaan adalah yang terlalu pedas, terlalu asam, yang digoreng, berkadar gula tinggi, juga yang berkalori tinggi seperti cake dan cokelat. Kurangi pula konsumsi garam dan penyedap makanan. Adapun saat malam hari lansia dianjurkan untuk mengonsumsi makanan berkalori rendah seperti kurma, buahan, dan kacangan.
4. Olahraga Ringan
Jenis olahraga yang aman dilakukan saat puasa antara lain jalan kaki, bersepeda, dan yoga ringan. Waktu olahraga juga tidak boleh terlalu lama, cukup 20-30 menit saja. Sebaiknya juga hindari aktivitas fisik setelah zuhur.
5. Tidur Cukup
Tingkat kebugaran tubuh dipengaruhi juga oleh pola dan waktu tidur. Kebutuhan tidur manusia sekitar 8 jam per hari. Hindari begadang karena akan membuat lemas di keesokan harinya.
6. Perbanyak Ibadah
Banyak studi yang menyebutkan bahwa ibadah dapat membuat kondisi psikis lebih sehat dan positif. Untuk itu manfaatkan momen Ramadan dengan ibadah seperti membaca Alquran, sedekah, solat tarawih, dan sebagainya. Tindakan ini akan membuat hati jadi lebih damai sehingga kita bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang.