Sisi Gelap Menuju Hari Raya Idul Fitri
Pada hari ini aku menyiapkan beberapa untuk menyambut hari raya idul Fitri salah satunya dengan mempersiapkan korden Kramat yang hanya 1 tahun dikeluarkan khusus buat menyambut hari raya idul Fitri dan toples-toples yang lama, sejujurnya aku merasa aneh apakah ini tradisi budaya atau untuk peremajaan barang saja, tapi ya sudahlah biarlah namanya juga orang tua dulu mungkin itu salah satu dari tradisi mereka dari zaman ke zaman. Terus kami pergi ke pasar untuk membeli beberapa kebutuhan mendatang dari makanan, dan bumbu dapur untuk bersiap memasak menyambut hari raya idul Fitri.
Tahu ga kalean ternyata membantu pekerjaan rumah itu menyenangkan kukira membosankan karena kayak gitu-gitu aja mending healing, kerja kalo nggak ngegame, ya ga sih gaes.
Dari mulai memasang korden Kramat, toples kaca Kramat dan taplak meja yang Kramat bagus dengan khas batik Jawa. Sebenarnya barang barang tersebut masih bagus cuma Kena debu dilemari. Tapi gimana lagi namanya juga disuruh gaes.
Terus kita juga diajak orang tua ke swalayan untuk memilih baju dan celana maupun sandal dan sepatu untuk digunakan saat lebaran.
Yah padahal bajuku aja masih banyak, tapi karena adikku yang perempuan memang Suka belanja baju padahal baju dilemari banyak sekali minta ampun aku heran sama nih anak hidupnya belanja baju terus katanya terobsesi dengan video yang adu outfit atau flexing. Aku udah bilang ke dia jangan ngikutin tren kamu ga akan puas. Tapi di tetep teguh dengan prinsipnya " kita harus terus update" gila emang adikku satu ini ngabisin duit orang tua saja.
Terus sehabis dari swalayan kita mampir ke makam kakek yang sudah meninggal untuk mendoakan agar bahagia diakhirat. Dan mentaburkan bunga yang dibeli dari pada ke makam kakek. Tradisi ini memang sudah ada sejak dulu aku masih kecil hingga sampai saat ini. Tapi aku tidak suka karena lebih menyenangkan main, healing, apalah yang penting happy bukan kegiatan formal kayak demikian membosankan. Ya sudahlah ga papa nurut orang tua aja biar Mereka ngasih uang jajan terus wkwk.
Setelah dari makam kami melanjutkan perjalanan pulang menuju tidur dan menunggu buka puasa. Jan lupa Jum'atan gaes bagi kalean yang menjalankan.
See you gaes.
Happy Ramadhan.
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025