Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Penulis

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan Green: Menjaga Lingkungan Melalui Pengelolaan Sampah Berkesadaran

15 Maret 2024   22:02 Diperbarui: 15 Maret 2024   22:06 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan Green: Menjaga Lingkungan Melalui Pengelolaan Sampah Berkesadaran
Ilustrasi pengelolaan sampah berkesadaran - sumber gambar: kantongsampah.com

Selain itu, menghindari pembelian barang-barang yang dikemas secara berlebihan atau menggunakan bahan-bahan yang sulit terurai juga dapat membantu mengurangi sampah plastik yang tidak ramah lingkungan.

Selain itu, mendaur ulang menjadi salah satu langkah kunci dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Mengidentifikasi barang-barang yang dapat didaur ulang dan memastikan bahwa mereka masuk ke dalam alur daur ulang yang tepat adalah cara yang efektif untuk mengurangi penimbunan sampah di tempat pembuangan akhir. Misalnya, kemasan plastik bekas dapat dibersihkan dan didaur ulang, atau bahkan dijadikan bahan untuk kerajinan tangan kreatif.

Bukan hanya urusan individu, masyarakat juga dapat berperan penting dalam mengelola sampah selama bulan Ramadan. Melalui inisiatif bersama seperti program pengumpulan sampah sukarela atau kegiatan membersihkan lingkungan, kita dapat meningkatkan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Selain itu, mengedukasi masyarakat tentang praktik-praktik ramah lingkungan dan konsekuensi dari perilaku yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan dapat membantu mengubah paradigma konsumsi yang berlebihan menjadi sikap yang lebih berkelanjutan.

Kesadaran individu secara kolektif juga dapat menjadi sumber inspirasi dalam mengelola sampah selama bulan Ramadan. Seringkali, kita menemukan bahwa dengan sedikit kreativitas, kita dapat mengubah sampah menjadi sesuatu yang berguna.

Misalnya, sisa-sisa makanan dapat diolah menjadi kompos untuk digunakan sebagai pupuk organik, atau kemasan bekas dapat diubah menjadi kerajinan yang indah.

Dengan cara ini, kita tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir, tetapi juga menciptakan nilai tambah dari barang-barang yang sebelumnya dianggap sebagai limbah. Namun, tantangan utama dalam mengelola sampah selama bulan Ramadan adalah mengubah perilaku yang sudah mapan.

Kebiasaan menggunakan barang-barang sekali pakai atau membuang makanan berlebih mungkin telah tertanam dalam rutinitas sehari-hari, dan memerlukan usaha ekstra untuk mengubahnya.

Oleh karena itu, dibutuhkan kesabaran dan ketekunan untuk mengadopsi praktik-praktik yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Menemukan Kecantikan dalam Transformasi Sampah

Seringkali, di balik tumpukan sampah yang terabaikan, terdapat potensi yang belum terungkap. Ramadan memberikan kesempatan bagi kita untuk mengubah pandangan kita terhadap sampah dan melihatnya sebagai sumber daya yang berharga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun