Merza Gamal
Merza Gamal Konsultan

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kreasi Outfit Pakai Sarung untuk Tampil Gaya Saat Lebaran

3 April 2024   06:53 Diperbarui: 3 April 2024   06:56 1529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kreasi Outfit Pakai Sarung untuk Tampil Gaya Saat Lebaran
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Sarung telah menjadi bagian tak terpisahkan dari busana sehari-hari, terutama bagi laki-laki dewasa di Indonesia, khususnya dalam kalangan umat Islam.

Penggunaan sarung bukan hanya sebagai pakaian untuk ibadah atau acara keagamaan, sarung telah merambah ke berbagai aktivitas sehari-hari, bahkan menjadi alternatif yang nyaman sebagai pengganti selimut di rumah. Di Indonesia, sarung bukan hanya sekadar penutup tubuh, tapi juga menjadi simbol budaya dan identitas yang kental.

Sarung, yang berasal dari bahasa Melayu 'sarong', yang berarti penutup, memiliki fungsi awal sebagai penutup aurat pria saat melakukan ibadah shalat. Namun, seiring berjalannya waktu, sarung telah menjadi lebih dari sekadar itu.

Bagi banyak lelaki dewasa di Indonesia, sarung telah menjadi pakaian sehari-hari yang nyaman dipakai di rumah, terutama saat bersantai atau beristirahat. Bahkan, tak jarang sarung juga digunakan sebagai pengganti selimut yang hangat.

Sejarah sarung mencakup perjalanan panjang di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, sarung telah ada sejak zaman dahulu kala dan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Awalnya, sarung digunakan sebagai pakaian tradisional yang melambangkan status sosial dan budaya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, sarung telah mengalami transformasi menjadi pilihan busana yang praktis dan serbaguna bagi banyak orang.

Kreasi Outfit: Sarung Menjadi Kemeja


Pada momen Lebaran, tradisi berbusana rapi dan keren tetap dijaga, terutama saat melaksanakan salat Idul Fitri di pagi hari. Biasanya, para pria akan mengenakan atasan seperti baju muslim, kemeja, atau batik, dipadukan dengan bawahan celana atau sarung.

Namun demikian, bagi yang ingin tampil lebih kreatif, sarung bisa diubah menjadi busana yang lebih menarik. Salah satu kreasi yang bisa dicoba adalah mengubah sarung menjadi kemeja.

Untuk merancang sarung menjadi kemeja, Anda memerlukan sedikit kreativitas dan keterampilan jahit. Pertama, pilihlah sarung yang memiliki motif dan warna yang menarik. Kemudian, potonglah sarung sesuai dengan pola kemeja yang telah Anda siapkan. Jahitlah bagian-bagian yang perlu dijahit, seperti sisi samping dan lengan.

Tambahkan detail seperti kancing dan kerah sesuai selera Anda. Dengan sedikit sentuhan kreatif, Anda dapat memiliki kemeja yang unik dan modis dari sarung yang biasa Anda pakai sehari-hari.

Dengan kreasi outfit menggunakan sarung yang kreatif, Anda dapat tampil lebih gaya dan berbeda di saat Lebaran. Padukan kemeja dari sarung dengan bawahan yang sesuai, seperti celana atau sarung lain dengan warna atau motif yang serasi, untuk menciptakan tampilan yang elegan dan modis.

Dengan demikian, Anda tidak hanya memperkaya variasi busana Lebaran, tetapi juga menunjukkan keunikan dan kreativitas dalam berbusana. Kreasi outfit menggunakan sarung tidak hanya membuat Anda tampil lebih gaya di saat Lebaran, tetapi juga menghargai warisan budaya dan tradisi yang kaya di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun