MOH.FAHRI
MOH.FAHRI Mahasiswa

Mahasiswa ilmu komunikasi UIN Sunan kalijaga 20107030102

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Toleransi dalam Semangkuk Takjil: Kerbersamaan Umat Beragama di Bulan Ramadhan

16 Maret 2024   12:47 Diperbarui: 16 Maret 2024   12:57 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toleransi dalam Semangkuk Takjil: Kerbersamaan Umat Beragama di Bulan Ramadhan
FlexyPck

Toleransi dalam Semangkuk Takjil: Kebersamaan Umat Beragama di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah dan ampunan, selalu menghadirkan momen istimewa bagi umat Islam. Tak hanya ibadah puasa, Ramadhan juga identik dengan tradisi berburu takjil. Tradisi ini tak hanya dinikmati oleh umat Islam, tetapi juga menarik antusiasme dari umat non-Muslim.

Di berbagai penjuru Indonesia, pemandangan umat non-Muslim yang turut berburu takjil bersama umat Islam menjadi pemandangan yang lumrah. Di kawasan Jalan Sultan Hasanudin, Maumere, NTT, misalnya, para pedagang takjil diramaikan oleh pembeli dari berbagai agama. Tak jarang, mereka pun turut membantu menyiapkan dan membagikan takjil kepada para pemburu takjil.

Di media sosial, unggahan dan video tentang umat non-Muslim yang berburu takjil pun ramai dibagikan. Antusiasme mereka tak hanya mencerminkan keragaman budaya Indonesia, tetapi juga menunjukkan toleransi dan rasa saling menghormati antarumat beragama.

Semangat toleransi ini tak hanya terlihat dalam aksi berburu takjil, tetapi juga dalam berbagai kegiatan lainnya. Di beberapa daerah, umat non-Muslim turut membantu menyiapkan hidangan untuk buka puasa bersama, bahkan menyediakan tempat untuk berbuka bagi umat Islam.

Kebersamaan dalam momen berbuka puasa ini menjadi simbol indah toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Di tengah keragaman, masyarakat Indonesia tetap bersatu dan saling menghormati, menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah halangan untuk menjalin persaudaraan.

Tradisi berburu takjil bukan sekadar mencari makanan untuk berbuka puasa, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat tali persaudaraan dan toleransi antarumat beragama. Dalam semangkuk takjil, terkandung nilai-nilai luhur kemanusiaan yang menjembatani perbedaan dan memperkuat rasa persatuan bangsa.

Toleransi dalam Semangkuk Takjil: Sebuah Kompilasi Kisah Umat Non-Muslim Berburu Takjil

Ramadhan, bulan penuh berkah, tak hanya sarat ibadah bagi umat Islam, tetapi juga menjadi momen istimewa bagi bangsa Indonesia yang dikenal dengan keragamannya. Salah satu potret toleransi yang indah terlihat dari antusiasme umat non-Muslim dalam berburu takjil saat buka puasa.

Menikmati Ragam Kuliner dan Semarak Ramadhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun