Mohon tunggu...
Muh Khamdan
Muh Khamdan Mohon Tunggu... Researcher / Analis Kebijakan Publik

Berbagi wawasan di ruang akademik dan publik demi dunia yang lebih damai dan santai. #PeaceStudies #ConflictResolution

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Ada Apa Dengan Cinta?", Nostalgia Romansa yang Mempersatukan Ibu dan Anak Perempuan

12 Maret 2025   12:22 Diperbarui: 14 Maret 2025   14:51 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cover film Ada Apa Dengan Cinta? (Sumber: IMDb)

Bagi generasi awal 2000-an, film Ada Apa dengan Cinta? (AADC) bukan sekadar tontonan romantis remaja, melainkan sebuah fenomena budaya.

Film ini menciptakan gelombang baru dalam sinema Indonesia dan menjadi simbol kisah cinta pertama yang membekas di hati banyak orang.

Menariknya, dua dekade setelah perilisannya, AADC kini berperan lebih dari sekadar film klasik. AADC menjadi jembatan penghubung antara ibu dan anak perempuan Gen Z dalam berbagi kisah asmara dan makna cinta pertama.

Generasi Z tumbuh di era serba digital, di mana percakapan tentang cinta lebih sering terjadi melalui chat dan media sosial dibandingkan percakapan tatap muka.

Dalam konteks ini, AADC bisa menjadi referensi menarik bagi para ibu untuk mengenang kisah asmara masa remaja mereka dan berbagi pengalaman dengan anak perempuan mereka.

Film ini menyajikan perjalanan emosional yang autentik dan relatable, memungkinkan ibu dan anak menemukan titik temu dalam memahami makna romansa di masa muda.

Cinta pertama mungkin hanya sekejap, tapi kenangannya bisa selamanya. Dan di antara kenangan itu, seorang ibu dan anak perempuan bisa menemukan cerita yang sama untuk dibagi.

Cinta dan Rangga sebagai dua karakter utama dalam AADC, mewakili spektrum emosi yang pernah dialami generasi ibu masa kini. Dari perasaan berbunga-bunga, konflik batin, hingga kehilangan dan pertemuan kembali, AADC merangkum perjalanan cinta remaja dengan puitis.

Ketika ibu dan anak perempuan menonton film ini bersama, momen nostalgia sang ibu bisa menjadi bahan diskusi yang menarik. Bagaimana kisah cinta pertama mereka? Apakah ada sosok Rangga dalam hidup mereka? Pertanyaan-pertanyaan ini bisa membuka dialog yang selama ini jarang terjadi di rumah.

Tak jarang, anak perempuan merasa enggan membicarakan kisah cinta mereka dengan ibu karena adanya jarak generasi. Namun, melalui AADC, percakapan bisa mengalir lebih santai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun