Muh Khamdan
Muh Khamdan Human Resources

Berbagi wawasan di ruang akademik dan publik demi dunia yang lebih damai dan santai. #PeaceStudies #ConflictResolution

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Dulu Surga Fashion Murah, Kini Pasar Johar Kehilangan Gairah

26 Maret 2025   19:20 Diperbarui: 27 Maret 2025   14:13 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dulu Surga Fashion Murah, Kini Pasar Johar Kehilangan Gairah
Pasar Johar Semarang (Sumber: Dok. Khamdan)

Semarang -- Ramadan sudah masuk ke fase akhir, seharusnya Pasar Johar Semarang sedang dalam euforia penuh. Tapi realitas di lapangan? Jauh dari yang dibayangkan! Jika dulu jalanan di sekitar pasar ini padat merayap oleh pembeli yang berburu baju Lebaran, tahun ini auranya agak berbeda. Pedagang masih punya stok menumpuk, pembeli yang biasanya membanjiri lapak mulai berkurang, dan transaksi tak segesit tahun-tahun sebelumnya. Ada apa gerangan?

Sebagai salah satu ikon pasar legendaris Semarang yang sudah eksis sejak 1860, Pasar Johar dikenal sebagai surga belanja murah meriah. Dari baju muslim, kain batik, sampai gamis kekinian, semuanya ada. Gamis katbol kualitas Bangkok, yang tahun ini lagi ngehits banget, sudah banyak diburu sejak awal Ramadan. Tapi di minggu terakhir ini, tren belanja justru mengalami penurunan yang cukup signifikan.

"Kami memang masih mengalami kenaikan omzet dibanding hari biasa, tapi kalau dibandingkan tahun lalu, wah jauh banget turunnya," kata Fitri, salah satu pedagang baju muslim di Pasar Johar. Ia menunjukkan tumpukan gamis yang masih tersusun rapi di etalasenya, tanda belum banyak laku.

Pasar Johar itu bukan sekadar tempat belanja, tapi bagian dari tradisi Lebaran yang tak tergantikan. Dulu cari gamis di pasar, sekarang cukup scroll di layar. Zaman berubah, tapi sensasi belanja tetap beda!

Salah satu faktor yang diduga bikin belanja Lebaran tak lagi segila dulu adalah perubahan pola konsumsi. Generasi Z yang kini mendominasi pasar lebih cenderung belanja lewat platform online. Tokopedia, Shopee, hingga TikTok Shop kian merajai tren belanja fashion, membuat pasar konvensional harus bersaing lebih keras.

"Sekarang orang-orang banyak yang belanja di live shopping. Harga lebih murah, tinggal klik, barang sampai di rumah. Kalau ke pasar, mesti capek muter-muter dan panas," ujar Rina, mahasiswa yang biasanya rajin belanja di Johar, tapi kini lebih memilih belanja online.

Namun, ada juga pembeli yang masih setia dengan sensasi belanja langsung. "Pasar Johar itu beda, Mas. Kalau ke sini tuh kayak ritual wajib Lebaran. Bisa pegang barangnya, bisa nawar langsung sama pedagang, dan pastinya lebih puas," kata Anis, seorang pelanggan setia Pasar Johar.

Kendati begitu, para pedagang tak tinggal diam. Mereka mencoba beradaptasi dengan zaman, ikut menjual barang mereka di platform digital. Fitri, misalnya, kini punya akun TikTok Shop sendiri untuk menjajakan dagangannya. "Ya harus bisa ngikutin tren, kalau enggak ya bisa ketinggalan," katanya.

Selain pergeseran tren belanja, faktor ekonomi juga memegang peran penting. Harga-harga kebutuhan pokok yang naik membuat masyarakat lebih selektif dalam mengalokasikan anggaran mereka. Alhasil, belanja fashion yang biasanya jadi prioritas, kini sedikit tergeser.

"Mending buat beli bahan makanan sama THR anak-anak. Baju kan bisa pakai yang lama," ujar Bu Rahayu, ibu rumah tangga yang mengaku lebih irit di tahun ini.

Namun, bagi mereka yang tetap ingin berburu gamis murah, Pasar Johar tetap menjadi pilihan terbaik. Apalagi, mendekati malam takbiran, biasanya ada diskon besar-besaran dari para pedagang yang ingin menghabiskan stok mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

30 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

Surat Cinta untuk Ramadan Tahun Depan

blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 28 
31 Mar 2025

Lebaran Minimalis

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 29
01 Apr 2025

Suasana Hati Usai Minta Maaf dan Memaafkan

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 30
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun