Muh Khamdan
Muh Khamdan Human Resources

Berbagi wawasan di ruang akademik dan publik demi dunia yang lebih damai dan santai. #PeaceStudies #ConflictResolution

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Kemacetan yang Tak Berkesudahan, Mudik Jakarta-Jepara di Jalur Neraka

27 Maret 2025   08:21 Diperbarui: 27 Maret 2025   17:12 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemacetan yang Tak Berkesudahan, Mudik Jakarta-Jepara di Jalur Neraka
Ilustrasi kemacaten di jalur Pantura | ANTARA FOTO/MUHAMAD IBBNU CHAZAR

Di tengah kemacetan yang membuat stres, ada satu hal yang membuat perjalanan ini tetap berarti: semangat untuk berkumpul dengan keluarga di kampung halaman. Tak peduli seberapa panjang antrian kendaraan atau seberapa buruk kondisi jalan, para pemudik tetap berjuang. Karena bagi mereka, tak ada yang lebih berharga daripada momen lebaran bersama orang-orang terkasih.

Mudik selalu punya cerita. Kadang menyebalkan, kadang melelahkan, tapi di balik semua itu ada kenangan yang akan terus diingat. Kemacetan mungkin masih akan terus terjadi, tapi bagi mereka yang menjalaninya, setiap kemacetan adalah bagian dari perjalanan pulang yang tak tergantikan.

Hingga tahun depan, ketika cerita yang sama akan kembali terulang, kita hanya bisa berharap. Semoga perjalanan mudik berikutnya lebih baik. Atau setidaknya, jalanan di Semarang dan Demak tak lagi menjadi neraka bagi pemudik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun