Muhammad Zaki
Muhammad Zaki Mahasiswa

Saya adalah seorang penulis lepas yang senang berbagi cerita, pengalaman, dan pemikiran melalui tulisan. Dengan latar belakang pendidikan dalam bidang jurnalistik, saya telah mengeksplorasi berbagai topik mulai dari kisah inspiratif, opini tentang isu sosial dan politik, hingga ulasan tentang film dan buku. Minat: Saya tertarik pada beragam topik, namun terutama dalam hal kehidupan sehari-hari, kisah perjalanan, seni budaya, bahasa, pendidikan, teknologi Dll. Saya juga gemar menulis tentang pengembangan diri dan hal-hal yang dapat memberi inspirasi kepada pembaca. Pengalaman: Selain menulis untuk Kompasiana, saya juga telah berkontribusi dalam beberapa tulisan seperti penulisan essay dan artikel ilmiah di berbagai konferensi. Saya percaya bahwa tulisan-tulisan saya dapat memberikan sudut pandang yang berbeda dan memicu diskusi yang berarti di kalangan pembaca. Tujuan: Melalui tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat menginspirasi dan memberikan wawasan baru kepada pembaca. Saya ingin menjadi bagian dari komunitas penulis yang aktif berdiskusi dan saling mendukung di Kompasiana. Kontak: Jika Anda tertarik untuk berkolaborasi atau berdiskusi lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email mzaki011102@gmail.com atau melalui pesan pribadi di Kompasiana. Terima kasih telah mengunjungi profil saya!

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Bohong adalah Pangkal Dosa!

6 April 2024   12:33 Diperbarui: 6 April 2024   12:36 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bohong adalah Pangkal Dosa!
(sumber gambar: Hindustan Times)


Sebagai manusia, seringkali kita terjebak dalam godaan untuk menyampaikan kebenaran yang palsu atau menyembunyikan fakta yang sebenarnya. Namun, dalam Islam, bohong bukan hanya dianggap sebagai dosa kecil, tetapi sebagai akar dari berbagai macam dosa yang lebih besar. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Mahfudzhot, ditegaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Waspadalah terhadap kebohongan, karena kebohongan membawa kepada kefasikan, dan kefasikan membawa kepada neraka." Hadis ini menyoroti betapa seriusnya konsekuensi dari sebuah kebohongan.

Bohong, meskipun terlihat sepele, memiliki dampak yang sangat merugikan. Selain merusak kepercayaan orang lain, bohong juga merusak kejujuran diri sendiri dan menciptakan ketidakstabilan dalam hubungan antarindividu. Allah SWT telah menegaskan dalam Al-Qur'an bahwa orang-orang yang melakukan kebohongan akan merasakan akibatnya di akhirat. Firman-Nya dalam Surah Al-Baqarah ayat 283, "Dan apabila kamu berjual beli dengan sesamamu, maka tidak ada dosa bagi kamu jika kamu tidak menuliskannya. Dan hendaklah kamu saksikan, dan janganlah seorang penulis dan seorang saksi itu dirugikan. Jika kamu melakukannya maka sesungguhnya adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah. Allah mengajarmu; dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

Dalam Islam, kejujuran adalah salah satu nilai yang sangat dihargai. Rasulullah SAW juga bersabda, "Barangsiapa yang diberi kemudahan oleh Allah untuk mengucapkan kejujuran, maka Allah akan mencatat dia sebagai orang yang jujur sampai di sisi-Nya." Oleh karena itu, kebohongan harus dihindari dengan segala cara.

Bohong juga merupakan tindakan yang bertentangan dengan fitrah manusia yang telah diberikan oleh Allah SWT. Manusia diciptakan dengan naluri untuk berbuat jujur dan adil. Allah SWT berfirman dalam Surah Ar-Rum ayat 30, "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

Dalam konteks ini, manusia diminta untuk berpegang teguh pada fitrahnya dan menjauhi segala bentuk kebohongan. Allah telah memberikan petunjuk yang jelas dalam Al-Qur'an tentang pentingnya kejujuran dan bahaya kebohongan. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita harus berusaha keras untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran dalam diri kita sendiri dan menjadikannya sebagai landasan dalam setiap tindakan kita.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun