Kalau Memungkinkan Olah Kembali Sampahmu
Sampah dan Ramadan tidak bisa dipisahkan. Lengket seperti perangko dan amplop. Siapa bisa menjamin bahwa kita bisa diet sampah? Saat- saat seperti ini yang dibutuhkan sat-set, praktis, melupakan derita bumi.
Sampai kita lupa diri, belanjaan kita terlalu banyak. Belum tentu manfaat.
Konon, banyak juga orang yang tidak bisa makan nget-ngetan, alias dipanasi. Rasanya berubah. Begitulah alasannya.
Sering pula, kita aji mumpung. Mumpung harga murah, membeli banyak, ternyata di rumah masih ada.
Adakah kita selalu siap membawa tas atau wadah dari rumah? Setiap membeli sesuatu dengan wadah plastik dari toko atau warung itu? Berapa plastik terkumpul sehari itu? Seminggu, sebulan?
Di luar sana, banyak sampah berceceran. Itu terlihat ketika menyempat kan diri menikmati sore, 11 Ramadan.
Sampah akan tersebar lebih banyak terbawa angin manakala terlalu banyak. Bukan karena petugas tidak segera mengangkut ke TPA. Tetapi saking banyaknya pengguna.
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY TOPIC
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025