Murni Rianti
Murni Rianti Pustakawan

Membaca, menulis, traveling, berkebun, bertanam, kurator, olah raga jalan.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Ayahku Inspiratifku Datang Sejenak Bersama Senja

19 Maret 2025   05:38 Diperbarui: 19 Maret 2025   05:38 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayahku Inspiratifku Datang Sejenak Bersama Senja
Sukmaku bersama Ayah di senja hari, dokpri

Bagiku, Ayah begitu kuat dan gagah, namun hatinya lembut penuh kasih sayang, bertanggungjawab melindungiku -- yang kata ibu anak kesayangan diistimewakan. 

Langkah tegas dan tegap ayah, seolah berkata -- ayah siap semua untukmu, apapun yang terjadi. 

Ayah, bukan hanya melindungi tetapi juga menuntun ku -- belajar, berbuat baik, menghormati sesama makhluk hidup, juga alam semesta. 

Dalam diam, ayah tetap berdoa lewat dzikir dan setiap sholat. Agar kami selalu baik - baik saja. 

Banyak aksi nyata, yang ayah tunjukkan kepadaku. Menyeberangkan kucing, memberi makan burung yang ikut singgah di kandang burung kami. Menyeberangkan temanku, ketika bermain ke rumah kami. Membuang sampah yang dibuang orang dari mobil mereka. Di depan rumah kami, tanpa marah-marah. Ayahku sungguh baik pakai banget. 

Kini, aku menyadari, kesabaran ayah tak bertepi. Saat aku ngambek tak mau makan, ayah membujukku dengan lembut. Mengingat itu, kini ku renungi -- seharusnya aku bersyukur. Memiliki ayah yang sabar. 

Temanku pernah bilang padaku, ketika melihat ayahku begitu sabar, baik dan sayang kepadaku. Sikap ayah temanku kasar. Waktu dia bercerita tentang ayahnya sambil mempraktikkan satu kejadian, yang diucapkan ayahnya. Temanku praktikkannya sambil bergaya, suara keras, nadanya membentak. Membuat aku kaget dan tidak nyaman.

Ayahku lembut dan selalu menjadi teman bicara dari hati ke hati dengan hati penuh cinta. 

Rasanya ada yang hilang ketika ayah pergi. Namun aku bahagia. Suatu hari ayah ada walau sejenak. Aku lega dan senang ketika ayah hadir bersama  senja. Aku sadar, senja  memberiku waktu sejenak bersama ayah. 

Begitu semburat senja tampak, bagai menyisakan waktu sedikit lebih lama sebelum gelap. Bayangan ayah hadir -- membuat  aku melihat semua yang ada diujung senja. Ayah yang kokoh, gagah, lembut, bertanggung jawab, suka pada indahnya alam -- menuju semburat senja bersama perginya senja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

19 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

Kisah Inspiratif Orang-Orang di Sekitarmu

blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 17 
20 Mar 2025

MYSTERY TOPIC

Mystery Topic 4

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 18
21 Mar 2025

Mudik Hijau untuk Kurangi Jejak Karbon

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 19
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun