Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Full Time Blogger

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Trimology yang Menular

11 Maret 2024   19:58 Diperbarui: 11 Maret 2024   20:02 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trimology yang Menular
Ilustrasi pengingat untuk selalu bersyukur. Cres. IStock

Lidah yang lemas tak bertulang, sekilat menjadi setajam pedang. Bara api menguap panas, di dada, di pandangan mata. Namun, kenangan rasa lemas dan lemah luar biasa setelah turuti amarah bergejolak, sekian detik berikutnya memadamkan. Keheningan menggantung. Atau mungkin hening adalah bentuk baru dari gelembung sesal, membulat besar di udara. Tak terlihat. 

Begitulah hidup. Pergulatan rasa, mustahil dijaga stabil di satu jenis saja. Bahagia, sedih, tertawa, menangis, ramai, sepi, dan banyak lagi sematan kata lainnya. Bermacam rupa. Berganti-ganti sepanjang waktu. 

Ramadhan, salah satu bulan mulia, hadir sebagai salah satu katalis. Versi terbaik bahkan. Mulai dari konsep, tata laksana, sampai keseluruhannya yang berujung pada istilah 'Hari Kemenangan'. Kemenangan dari perjuangan konstan sebulan penuh, konsisten pada satu jenis rasa terbaik. Kebaikan serba positif. 

Deretan doa serba baik, tak terputus di 24 jam. Bahkan lelap sekali pun, ditengarai sebagai ibadah. Timbangan sebiji sawi dari singkirkan kerikil di tengah jalan, dijanjikan berlipat-lipat ganjaran kebaikan. 

Bagi saya, awal Ramadhan tahun ini, terasa pas terwakilkan di satu unggahan sosial media pribadi. Tak ada teks atau kalimat apapun di dalam video tersebut. Nyatanya, banyak hal yang saya tangkap dan merasa sangat pantas dikreasikan ulang, untuk kemudian saling mengajak menularkan keserba-baikan. 

Satu-satunya teks yang tampak di video ini, 'Trimology'. Bisa jadi adalah nama tempat atau lokasi, dimana dua orang yang berada di dalam video, sedang berada. Akan tetapi, istilah ini juatru menyambar saya dengan pemahaman-pemahaman;

Pertama, nrimo ing pandum. 

Menurut Koentjaraningrat, nrimo ing pandum adalah sebuah sikap penerimaan secara penuh terhadap berbagai kejadian pada masa lalu, masa sekarang serta segala kemungkinan yang bisa terjadi pada masa yang akan datang (Koentjaraningrat, 1990).

Kedua, meski terasa plesetan yang memaksakan diri, 'trimology' serasa satu kemampuan ekstra. Turut tertawa ngakak, boleh. Cuma senyum sedikit, ya boleh. Nonton video tertawa ngakak dengan wajah datar nir emosi, ya tetap boleh juga. Nrimo nan. Ya wis lah. Ya sudahlah. Lebih kepada empati atas aksioma tak terhingga dari ke maha-perbedaan. Bukan sok iyes seperti suasana sidang MPR/DPR RI di era Orde Baru lho ya. 

Dua di atas saja, insya Allah saya merasa cukup. Segera bisa merasa bersyukur dengan siapa saya sampai hari ini. Rasa sama yang saya harapkan didapatkan oleh siapapun, baik ketika membaca tulisan ini, atau dari postingan sosial media saya tersebut. Sayang, karena di K belum ada pilihan untuk memasangkan post sosmed FB, saya titip linknya di sini

*Selong, 1 Ramadhan 1445H/malam Selasa 12 Maret 2024

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

13 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG
Ramadan dan Kesehatan Mental
blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 11 
14 Mar 2025
Diet Sampah Saat Ramadan
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 12
15 Mar 2025

MYSTERY TOPIC

Mystery Topic 2
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 13
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Cara Seru Nunggu Bedug di Ketemu Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun