Nadhila Fathahila
Nadhila Fathahila Lainnya

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Persiapan Menuju Ramadan dengan Perbanyak Puasa Sunah di Bulan Sya'ban

13 Februari 2024   08:46 Diperbarui: 12 Maret 2024   13:59 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persiapan Menuju Ramadan dengan Perbanyak Puasa Sunah di Bulan Sya'ban
Sumber: Tribun Style 

Sya'ban (شَعْبَانَ) diambil dari lafaz شَعْبٌ yang artinya kelompok atau golongan, karena orang-orang Arab dahulu pada bulan tersebut berpencar-pencar untuk mencari sumber air untuk berperang setelah berakhirnya bulan Rajab (yang disucikan dan tidak boleh berperang pada bulan itu). Dinamakan Sya'ban karena bulan tersebut muncul di antara dua bulan mulia, yaitu Rajab dan Ramadan.

Ibarat kedatangan tamu, penting bagi tuan rumah untuk mempersiapkan sambutan sebaik mungkin. Kita semua kaum muslimin adalah tuan rumah yang akan mempersiapkan diri untuk menyambut Ramadan dengan memperbanyak amalan seperti puasa sunah di bulan Sya'ban. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam telah memberikan contoh begitu jelas pada kita sebagaimana disebutkan dalam hadis. Hal ini berdasarkan riwayat dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa, sampai kami katakan bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berbuka sampai kami katakan bahwa beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya'ban.” (H.R Bukhari nomor 1969).

Baca juga: Masih Punya Hutang Puasa Ramadan? Yuk, Segera Lunasi, Sob!

Bulan Sya'ban mempunyai arti penting dalam hal ini karena betapa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih mengintensifkan puasa sunnah di bulan Sya'ban. Ini juga merupakan kesempatan besar untuk mengamalkan, dan bersiap mengikuti sunah secara sistematis dan berkelanjutan.

Di antara rahasia kenapa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak berpuasa di bulan Sya'ban adalah karena puasa Sya'ban ibarat ibadah rawatib (ibadah sunah yang mengiringi ibadah wajib). Sebagaimana salat rawatib yang mengiringi salat wajib, sebelum atau sesudahnya, demikianlah puasa Sya'ban. Karena puasa di bulan Sya'ban sangat dekat dengan puasa Ramadan, maka puasa tersebut bisa menyempurnakan puasa wajib di bulan Ramadan.

Kita akan segera terbiasa dalam memenuhi kewajiban puasa sepanjang bulan Ramadan dengan rutinitas ini. Ketakwaan sejati adalah buah yang tumbuh dari benih keimanan dan amal saleh. Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala memudahkan kita mengikuti suri tauladan kita untuk memperbanyak puasa di bulan Sya'ban. Semoga amalan penuh berkah di bulan Sya'ban memudahkan badan dan hati untuk lebih siap menyambut bulan Ramadan dalam menjalani ketaatan kepada Allah.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun