Autodidak nekat, tidak lulus PAUD, hobi baca spanduk, hobi olahraga jalan kaki, dan bekerja online dari rumah.
Ramadan Momen Hijrah: Diet Sampah Fisik, Lingkungan, Moral dan Mental

"Allah itu Maha Bersih dan mencintai kebersihan. Maka bersihkanlah dirimu!"(HR. Muslim)
Ramadan tiba! Semua orang sibuk persiapan. Menu buka puasa dirancang, baju baru diburu, stok makanan menumpuk. Tapi sadar nggak sih? Ramadan sering jadi ajang boros yang nggak karuan. Sampah makin numpuk, hati makin kotor, pikiran penuh beban, dan moral kita malah nggak berubah.
Padahal, Ramadan harusnya jadi waktu bersih-bersih total! Bukan cuma bersih badan setelah mandi junub, tapi juga bersih lingkungan, bersih hati, bersih pikiran, dan bersih dari sifat-sifat buruk.
Kalau Ramadan cuma bikin kita makin konsumtif dan hati tetap berantakan, lalu apa bedanya kita sebelum dan sesudah puasa? Yuk, kita bahas cara diet sampah Ramadan biar ibadah makin berkualitas dan hidup lebih berkah!
Bersih Lingkungan: Ramadan Jangan Jadi Festival Sampah!
Menurut KLHK, sampah makanan naik 20% selama Ramadan, belum lagi tumpukan plastik dari kantong belanja dan wadah takjil. Bukannya berkah, Ramadan malah jadi penyumbang sampah terbesar!
🔴 Tanda-Tanda Ramadanmu Belum Hijrah, Penuh Sampah Fisik:
❌ Numpuk makanan tapi nggak habis, ujung-ujungnya mubazir dan basi.
❌ Tiap beli takjil, selalu pakai plastik sekali pakai. Masih tega buang sampah sembarangan.
❌ Dekorasi Lebaran boros dan langsung dibuang setelah selesai.
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY TOPIC
Gadai Peduli Solusi Keuangan Masyarakat
Kasih Bocoran Outfit Lebaran
MYSTERY CHALLENGE
Instagram Reels
Reportase Kondisi Pasar Jelang Lebaran
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025