Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Penulis

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Dari Gubuk Itu Aku Belajar Arti Bersyukur

11 Maret 2024   23:35 Diperbarui: 11 Maret 2024   23:37 990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari Gubuk Itu Aku Belajar Arti Bersyukur
Dari gubuk itu aku belajar arti bersyukur. Sumber: Pixabay/Flennshot

Sorot mata tak berdosa itu jatuh tepat di hadapanku. Beralaskan tikar beratap rumbia, Zidan duduk seraya mengudap kerupuk hambar. Ia merengek meminta jajan. Permen, cokelat, atau camilan manis untuk anak seusianya.

Sambil menghela napas panjang, Lasmini berkata, untuk hari ini, hanya kerupuk yang sanggup ia suguhkan lantaran dagangannya belum banyak dibeli orang.

***

Lasmini adalah pedagang es buah pinggir jalan di sebuah desa bernama Palanjungan Sari, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Allah mengamanahinya dua orang anak lelaki.

Yang sulung bernama Zidan, berusia empat tahun. Sedangkan yang bungsu bernama Hafiz, baru saja beranjak dua tahun. Sehari-hari mereka tinggal di gubuk reyot yang pintu masuknya disulap menjadi kedai es buah kecil bersahaja.

Tepat sebulan lalu, suratan takdir membawaku bertemu Lasmini. Kala itu, aku tengah melaksanakan survei lapang untuk mendata kebutuhan bantuan penanganan tengkes (stunting) yang kantorku kerjakan di Hulu Sungai Utara.

Petugas Pemda membawaku menemui Lasmini dan berkata kedua anaknya masuk ke dalam daftar pemantauan tengkes setempat. Perekonomian Hulu Sungai Utara memang terbilang memprihatinkan. BPS mencatat, jumlah penduduk miskin di sana mencapai lebih dari 15,49 juta jiwa pada 2022.

Kondisi ekonomi yang memprihatinkan itu membuat Hulu Sungai Utara menjadi daerah dengan angka prevalensi tertinggi tertinggi kelima di antara 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan. Fakta-fakta itulah yang membuatku datang bertemu Lasmini.

Aku saat memasuki gubuk Lasmini. Sumber: dokumentasi pribadi.
Aku saat memasuki gubuk Lasmini. Sumber: dokumentasi pribadi.

Usai memberi salam, aku duduk bersila di atas tikar---yang belakangan baru kutahu difungsikan sebagai alas tidur kedua anaknya. Kami pun memulai obrolan. Dari ceritanya, aku menyimpulkan nasib seakan tak pernah memihak Lasmini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

23 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

MYSTERY TOPIC

Dunia Menunggu, Waktunya Terbang Lebih Jauh

qatar airways  blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 21 
24 Mar 2025

MYSTERY TOPIC

Mystery Topic 6

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 22
25 Mar 2025

Kasih Bocoran Outfit Lebaran

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 23
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun