Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Antara Beli Rumah atau Menyewa, Bagaimana Generasi Milenial Memilihnya?

26 April 2024   14:17 Diperbarui: 26 April 2024   17:32 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Rumah (Dok Kementerian PUPR via Kompas.com)

Siang itu pembahasan memiliki rumah menjadi sangat ramai dibincangkan di kantor saya di Bogor. Salah satu teman sedang berupaya mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR sebuah rumah di kawasan Bogor. Rumah subsidi type 36/72 di perumahan ini menurut teman tergolong murah dengan lokasi yang cukup strategis walau tidak di tengah kota Bogor

Sebelumnya teman saya ini mengontrak rumah di beberapa lokasi hingga akhirnya kembali menghuni rumah mertua sebelum memutuskan mengajukan KPR. Sebagai 'kontraktor' (sebutan orang yang sedang mengontrak rumah) suka duka hidup ngontrak rumah cukup beragam, tentu ada cerita dibaliknya.

Saya sendiri tergolong orang yang tidak pernah hidup mengontrak, sebelum menikah saya sudah memiliki sebuah rumah. Proses membeli rumah pertama yang saya lakukan dengan membeli over kredit dari pemilik pertama. Rumah yang akhirnya jadi tempat tinggal saya dan keluarga hingga saat ini. Rumah yang saya pilih karena akses transportasi kereta.

Walau jauh tapi berada hanya selemparan batu dari stasiun. Sehingga saya akan mudah menuju Jakarta dan sekitarnya menggunakan transportasi kereta yang murah, cepat bebas macet walau belum nyaman karena jumlah pengguna yang semakin waktu terus bertambah secara signifikan.

Dari sisi usia teman saya sebenarnya belum terlambat, walau telah memiliki 3 anak. Usianya masih diizinkan melakukan pembelian secara kredit kepemilikan rumah. Subsidi kepemilikan rumah memang akhirnya membantu para pekerja urban yang memiliki gaji kecil untuk pindah dari rumah mertua atau rumah kontrakan ke rumah milik sendiri (dalam proses cicilan 15-20 tahun).

Rumah atau tempat tinggal menjadi kebutuhan dasar setiap manusia. Setiap orang punya pandangan yang berbeda tentang tempat tinggal. Ada yang merasa tak perlu terburu-buru memiliki rumah secara permanen dengan kepemilikan sendiri. Ia lebih senang memenuhi kebutuhan dasar lainnya, misalnya memiliki kendaraan seperti mobil lebih menjadi prioritas.

Tak mengapa harus mengontrak rumah kecil di gang sempit asal tak jauh dari tempat kerja. Tak masalah harus berbagi ruangan dengan beberapa orang untuk tinggal di sebuah rumah bersama. Yang penting tetap bisa bahagia bisa membeli keperluan fashion atau aktivitas ngopi di cafe atau mal. Atau jalan-jalan ke lokasi wisata terkenal di dalam negeri atau luar negeri.

Rumah Antara Pilihan Prioritas atau Ditunda?

Menurut data BPS tahun 2023 yang dikutip dari berita Kompas.com, ada 15,21 persen keluarga Indonesia yang belum memiliki rumah sendiri. Data ini menunjukan masih ada keluarga yang belum bisa memiliki rumah.

Ada pemberitaan menarik saat peresmian perumahan di kota Depok oleh Presiden Jokowi. Saat itu Erick Thohir, Menteri BUMN menyebutkan ada 81 Juta penduduk Indonesia yang belum memiliki rumah yang diklaim sebagian besar adalah milenial.

Angka 81 juta orang ini tidak memiliki rumah tentu punya alasan berbeda-beda. Sebagian memang tak mampu memiliki rumah karena terkendala keuangan, administrasi atau memang menunda nunda karena tak menjadi prioritas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun