Novy Khusnul Khotimah, S.I.Kom, M.A, SCL - Pegawai Negeri Sipil - Master Universitas Gadjah Mada - Penulis Buku -SDG Certified Leader
Beberapa Kegiatan Ramadhan yang Layak Dipertahankan Sampai Generasi Sekarang
Ramadhan selalu menyisakan kenangan yang tak terlupakan, terlebih kenangan saat kita masih kecil ketika menjalani puasa. Anak-anak kecil pada tahun 1990-an berbeda dengan anak-anak zaman sekarang.
Perbedaan paling mencolok adalah karena dipengaruhi keberadaan teknologi komunikasi. Jarangnya permainan yang berbasis pada teknologi seperti telepon pintar /smartphone pada zaman sekarang, membuat anak-anak generasi 90-an harus cerdas menghibur diri terlebih saat Ramadhan.
Meski demikian, kegiatan-kegiatan yang terkesan jadul ini nyatanya malah banyak memberi manfaat bagi anak-anak. Sehingga walaupun sudah hampir 30 tahun berlalu, kegiatan-kegiatan ini masih relevan untuk tetap dilakukan oleh anak-anak generasi sekarang. Kegiatan apa sajakah itu?
Pesantren Kilat
Berbeda dengan anak-anak santri atau yang bersekolah di pesantren, pesantren kilat secara umum hanya diperuntukkan anak-anak yang bersekolah di non- pesantren. Biasa diselenggarakan pada sekolah masing-masing dengan materi agama Islam yang telah dipersiapkan oleh sekolah. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi ceramah ustadz, mengaji Al Quran bersama, praktik solat, bahkan praktik berhaji dan berumroh.
Selain kegiatan yang pesantren kilat yang biasanya diwajibkan oleh sekolah untuk siswa yang beragama Islam, sekolah juga mewajibkan untuk mengisi buku harian ramadhan.
Buku harian ramadhan ini berisikan kegiatan-kegiatan ibadah selama sebulan ramadhan. Hal yang paling tak terlupakan adalah ketika berebut/ mengantri tanda tangan usztadz di masjid setelah ceramah. Karena selain dapat mengisi buku, juga mendapat takjil gratis untuk berbuka menjelang magrib.
Manfaat dari mengikuti pesantren kilat adalah meningkatkan pemahaman tentang bagaimana beragama Islam secara baik sejak dini. Pengetahuan agama sejak dini akan membentuk pribadi yang berhati-hati dan memiliki ketahanan diri terhadap hal yang buruk missal tidak akan mencoba narkoba.
Bermain di Lapangan
Kegiatan bermain di lapangan biasanya dilakukan beberapa jam sebelum berbuka atau setelah solat Ashar. Bentuk permainan tersebut macam-macam seperti gobak sudor , sepak bola, lompat tali, bentengan, petak umpet, Engklek, dan sebagainya. Sebagian anak ini ada yang puasa setengah hari ada pula yang sepenuh hari. Namun karena dilakukan hampir menjelang azan magrib maka tidak ada keluhan haus karena akan sayang perjuangannya setelah seharian menahan lapar dan haus.