Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Dosen

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Manusia Baru Lebih Penting dari Baju Baru

17 April 2022   00:42 Diperbarui: 17 April 2022   00:46 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manusia Baru Lebih Penting dari Baju Baru
sumber gambar: tribunnews.com

Puasa sudah berjalan beberapa hari dan banyak dari masyarakat yang sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut Lebaran. Salah satu tradisi menyambut Lebaran adalah membeli dan memakai baju baru. Hal ini memang tidak salah. Membeli dan memakai baju baru di Hari Raya Lebaran adalah ungkapan kegembiraan bahwa masa berpuasa sudah berakhir dengan baik sehingga dengan gembira harus dirayakan.

Namun, sebenarnya menjadi manusia yang baru lebih penting daripada membeli dan memakai baju yang baru. Selama berpuasa bagi mereka yang menjalankan telah ditempa untuk bermatiraga, merasakan lapar dan haus. Juga dituntut untuk mengendalikan emosi-emosi yang negatif  seperti cepat marah. Juga dituntut untuk lebih rajin beribadah. Pun pula rajin untuk bersedekah bagi sesama yang membutuhkan.

Maka harapannya setelah menyelesaikan puasa, mereka yang menjalankannya akan terbentuk menjadi manusia baru yang lebih baik. Manusia baru dengan ciri-ciri: lebih sabar, lebih rajin beribadah, lebih peduli kepada sesama, dan sederet sifat baik yang lain. Atau bisa dianalogikan setelah berpuasa maka bagi mereka yang menjalankannya akan naik kelas menjadi manusia yang lebih tinggi kelasnya yaitu manusia yang lebih baik.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun