Nurulis
Nurulis Lainnya

Stay strong, never give up !!

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Biar Tidak Mudik, Tetap Seru

3 Mei 2022   13:17 Diperbarui: 3 Mei 2022   13:26 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biar Tidak Mudik, Tetap Seru
Ilustrasi: kampung halaman by pinterest

Suara takbir menggema, menyuarakan kebesaran Allah, pemilik semesta. Menandakan berakhirnya bulan Ramadhan berganti dengan hari Raya Idul Fitri.  

Bahagia?  Senang?  Tentunya. Meskipun ada sedih terbersit karena berpisah dengan bulan penuh berkah,  Ramadhan Kareem. Tapi mau gimana, ada pertemuan pasti ada perpisahan. Itu hukum alam yang tak terbantahkan. 

Gimana menyambut lebaran yang meriah ini?  Apa yang membuat senang ? Apa karena kita telah meraih kemenangan? Menyelesaikan satu bulan berpuasa Ramadhan?  Of course, salah satunya. 

Masa cuman itu ? Enggak kan?  Apa karena semuanya baru kalau menjelang lebaran ? Gotcha ! Ketahuan. Itu salah duanya. 

Salah satu,  salah dua,  lalu Apa yang  salah tiganya ? Berkumpul dengan orang tua dan saudara di kampung halaman ? Exactly !

Hmm... ngomong-ngomong soal kumpul-kumpul dengan saudara,  kita punya cerita lain loh.  Nggak perlu jauh-jauh mudik, nggak perlu repot persiapan ini itu, dll., karena kita mudiknya cuma by foot alias jalan kaki sudah sampai di rumah tempat kelahiran. 

Kok bisa begitu?  Bisalah. Dari baby sampai menjadi seorang yang kini punya baby, kita tetap stand by di rumah. Mungkin tinggal jauh dari rumah sewaktu kuliah saja. Itupun setiap satu atau dua minggu juga pulang.  

Sekarang,  meski sudah tinggal di rumah sendiri, tetap berada di lingkungan  rumah orang tua.  Jadi satu lingkungan dengan keluarga. Kerja ? Alhamdulillah  juga tetap di tempat kelahiran. So, waktu lebaran begini mudiknya nggak ribet, nggak perlu susah, kalau boleh di bilang nggak harus mudik, lha rumahnya tetap di situ.  

Rumah jadi satu lingkungan keluarga, gimana rasanya ? Ada suka ada duka. Mungkin lebih banyak sukanya ya. Karena ada yang saling menjaga rumah. Kalau punya anak kecil, lagi libur sekolah sementara ditinggal kerja, juga tinggal di titipkan saja.  Kalau lagi malas masak, bisa nitip masak juga.  Intinya ada saudara dan orang tua tempat berbagi cerita suka dan duka. Everyday.  

Lebaran atau enggak tetap bisa ketemu dan berkumpul. Kalau hari biasa mungkin kumpul satu minggu sekali, waktu sama-sama libur kerja. Tapi waktu lebaran begini,  semua libur jadi bisa berkumpul tiap hari. Tetap seru kan?  Nah, nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan ?  

Selamat hari raya Idul Fitri. 

Mohon maaf lahir dan batin. 

 

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun