ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX
Salah Satu Kunci Kesegaran Pindang Palembang: Nanas!
Sewaktu berkesempatan berkunjung ke Kerala, India, saya banyak menjumpai beraneka jenis makanan khas. Secara ya, mayoritas masyarakatnya vegetarian, jadi yang saya makan pun biasanya ya makanan non daging. Jika pun ada, paling banter daging domba yang digunakan karena sapi adalah hewan suci di sana.
Nah, karena makanan mereka serba sayur dan buah, menurut saya mereka jadi kreatif mengolah aneka jenis sayuran dan buah-buahan. Salah satu yang dulu bikin kaget saat saya mencicipi hidangan yang bahan bakunya nanas.
Bukan India namanya jika tak ada sentuhan kari di makanannya. Nah, waktu itu saya pernah mencicipi nanas goreng yang disiram kuah kari. Barusan, saya cek lagi ternyata ada banyak makanan yang menggunakan nanas sebagai bahan dasar atau bahan utamanya.
Manfaat dan Mitos Seputar Nanas
Umumnya, buah digunakan untuk makanan penutup atau dessert. Nah, di India nanas dapat diolah jadi makanan utama seperti pineapple curry, pineapple fried rice, pineapple raita dan masih banyak lagi. Untuk dessert, nanas biasanya dibikin menjadi olahan kue.
Nanas sendiri banyak manfaatnya. Pertama, nanas mengandung antioksidan sehat untuk melawan stres oksidatif. Stres oksidatif sendiri saat dimana terlalu banyak radikal bebas di tubuh. Kedua, nanas mengandung enzim yang dapat membantu mengontrol pencernaan.
Ialah bromelain, senyawa yang terkandung di dalam nanas yang berfungsi sebagai protease yang membantu memecah molekul protein menjadi asam amino dan peptide. Nah, setelah dipecah, maka akan mudah terserap tubuh termasuklah ke dalam pankreas untuk membantu pencernaan.
Walau begitu, santer terdengar bahwa nanas tidak boleh dikonsumsi oleh wanita hamil. Kenapa? Terkait dengan fungsinya yang dapat memecah protein tadi karena embrio muda kan juga terdiri dari protein.
So, bagi yang tidak hamil atau bahkan tidak dapat hamil kayak saya, konsumsi nanas dalam jumlah wajar malah berfaedah banget, kan!
Apalah Arti Pindang Palembang Jika Tanpa Nanas
Pindang adalah makanan sejenis sup khas Palembang. Sekilas mirip dengan sup ikan tapi dengan citarasa yang lebih lengkap ketimbang sup yang menurut saya cenderung tawar. Ada banyak jenis pindang yang disesuaikan dengan daerah/kabupaten di Sumatra Selatan.
Namun, menurut hemat saya, ada 3 besar kelompok pindang yakni Pindang Komering, Pindang Pegagan dan Pindang Meranjat. Tiga jenis ini merujuk pada nama daerah. Nah, karena ayah saya orang Meranjat, maka pindang jenis inilah yang sering disajikan ibu di rumah. Nggak hanya ikan, daging sapi, ayam, udang bahkan kerang pun dapat diolah menjadi pindang.
Di rumah, saya terkenal sebagai orang yang paling banyak ngambilin nanas kalau lagi makan pindang. Saya suka sekali nanas karena menurut saya pindangnya akan menjadi lebih tasty dan segar.
Pindang Meranjat sendiri nggak begitu manis dan cenderung asam dan pedas. Nah, asamnya ini juga didapatkan dari nanas tadi. Asam segar yang semakin menambah citarasa.
Tak jauh dari kota Palembang, tepatnya di kota Prabumulih, terdapat sentra perkebunan nanas yang menjadi ciri khas kota tersebut.
Tak heran, mudah bagi masyarakat kota Palembang untuk mendapatkan nanas dengan kualitas terbaik dan segar karena pasokan nanas dengan mudah didapatkan di kota yang berjarak sekitar 2 jam dari Palembang itu.
Oke, jadi kapan kalian akan mencicipi hidangan olahan nanas di Palembang?