Memaafkan Lahir Batin
Hukum sebab akibat senantiasa ada dalam kehdupan manusia tak ada asap kalau tak ada api. Dalam kehidupan sehari-hari senantiasa perilaku kita terkadang membuat orang lain merasa dirugikn baik sengaja atau tidak sengaja. Dari kesalahan kita tersebut orang tersebut akan merasa kecewa dan kadang hingga disimpan sebagai dendam untuk dibalas dilain hari jika ada kesempatan. Minta maaf dan memaafkan saling keterkaitan karena duan-duanya ada faktor sebab akibat. Namun meminta maaf lebih mudah dibanding dengan memaafkan.
Momen lebaran dimanfaatkan banyak umat muslim saling bermaaf-maafan, namun kadang pasca lebaran usai kembali membuat kesalahan kepada orang yang memaafkan tersebut. Padahal dalam kalimat ucapan lebaran tertulis " Selamat Hari Raya Idul Fitri Mohon Maaf Lahir dan Batin". Ada kalimat Maaf Lahir dan Batin yang mengandung dua perilaku yaitu meminta maaf secara lahir dan meminta maaf secara batin, yang akan juga menimbulkan memaafkan secara lahir dan memaafkan secara batin. Jika kedua perilaku minta dan memaafkan dilakukan secara lahir dan batin, niscaya pasca lebaran dihari-hari lain maka tidak akan mengulangi perbuatan yang menimbulkan permintaan maaf.
Saat ini banyak kita temui begitu mudahnya orang meminta maaf, terlebih diera teknologi modern maraknya media sosial yang kadang tanpa kita sadari konten berupa ucapan, tulisan membuat orang lain tersakiti dan tanpa kita sadari harusnya kita minta maaf, permasalahannya siapa saja yang tersakiti ? kita tidak dapat mengetahuinya karena perilaku ucapan kita secara online dan dilihat, didengar banyak orang. Begitu halnya perilaku kekerasan, koruptor setelah tertangkap begitu entengnya meminta maaf, secara kasat mata permintaan maaf mereka hanya secara lahir saja melalui ucapannya saja. Ini dapat dilihat setelah bebas dari hukuman mereka melakukan perbuatan yang serupa. Hal tersebut dapat diminimalisir jikalau minta maaf dan memaafkan secara lahir dan batin.
Minta maaf dan memaafkan secara lahir
Halal bihalal, silaturrahiim ketetangga, sanak family, teman di hari lebaran adalah wujud minta maaf dan memaafkan secara lahir, fisik, jasmani. Dengan kedatangan mereka berkumpul dan saling mengucapkan maaf-maafan. Hal ini tidak akan mumpuni jika tidak disettai dengan minta maaf dan memaafkan secara batin.
Minta maaf dan memaafkan secara batin
Batin satu kata ada yang memaknai dengan hati, ada kalimat suara batin artinya suara hati. Suara batin/hati penentu seseorang dalam berperilaku. Makanya Rasulullah SAW pernah mengatakan "dalam tubuh manusia ada segumpal darah, jika segumpal darah tersebut bersih maka bersih seluruh tubuh, segumpal darah itu adalah hati" . perkataan tersebut dapat dimaknai bahwa hati besih akan berdampak pada tubuh manusia atau perilaku jasmani manusia.
Dapat disimpulkan minta maaf dan memaafkan lahi dan batin, dimulai dari minta maaf dan memaafkan secara batin, sehingga dari ucapan minta maaf dan memaafkan lisan kita salah satu jasmani akan menimbulkan keikhalasan dengan dampak orang yang minta maaf tidak akan melakukan perbuatan kesalahan serupa dimasa-masa mendatang dalam hidupnya.