Film Sang Pencerah, KH Ahmad Dahlan, dan Islam Berkemajuan
"Film Sang Pencerah karya Hanung Bramantyo yang menceritakan bagaimana sosok KH Ahmad Dahlan melakukan pergerakan yang menginspirasi untuk sebuah perubahan yang berkemajuan."
Bicara soal film dengan tema religi, tetiba saya teringat dengan sebuah film yang sangat berkesan bagi saya. Adalah film yang berjudul "Sang Pencerah". Mungkin, sekitar tahun 2010 saya menonton film ini. Film karya sutradara kondang Hanung Bramantyo ini sungguh menginspirasi. Melalui film ini saya mengenal sosok KH Ahmad Dahlan, seorang ulama yang memiliki pemikiran berkemajuan, pendiri Muhammadiyah, yang kita ketahui bersama merupakan organisasi Islam besar di Indonesia yang salah satunya berfokus pada bidang pendidikan dan kesehatan dalam jalan dakwahnya. Begitu terasa dampak positif dari pergerakan tersebut, namun semua itu bermula dari langkah awal KH Ahmad Dahlan yang kisahnya tergambar dalam film Sang Pencerah ini.
Semangat Perubahan Berkemajuan
Dalam film tersebut diceritakan bagaimana kondisi masyarakat Yogyakarta yang jauh dari kata sejahtera, kemiskinan, kekacauan, serta kehancuran akibat para pemimpin yang tamak , serakah, dan sewenang-wenang akibat penjajahan. Kondisi ini sungguh begitu miris pada waktu itu. KH Ahmad Dahlan yang baru saja pulang dari Mekah untuk menuntut ilmu, mendapati hal demikian membuat beliau merasa tak nyaman sehingga berkeinginan untuk melakukan sebuah perubahan. Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh beliau tak berjalan mulus, muncul friksi dimana-mana dan hal ini tentu melahirkan sebuah kekacauan, namun hal inilah yang menjadi pemantik semangat KH Ahmad Dahlan untuk terus bergerak demi perubahan yang lebih baik.
Awal mula, ketika KH Ahmad Dahlan menyadari bahwasannya arah kiblat Masjid Kauman ternyata kurang tepat, beliau melakukan sebuah perubahan atas dasar ilmu pengetahuan. Alih-alih mendapat respon baik, yang terjadi malah sebaliknya. KH Ahmad Dahlan ditentang, dimusuhi, bahkan dicap sebagai Kyai Kafir. Parahnya lagi, langgar kidul milik KH Ahmad Dahlan pun bahkan dibakar. Putus asa? Jelas tidak! Semangat KH Ahmad Dahlan justru semakin tak terbendung. Beliau pun terus melakukan perubahan, mengajar dengan lantunan biola, belajar dengan meja dan kursi di ruang kelas, dan berpakaian jas yang mana hal tersebut pada saat itu merupakan hal yang tak lazim dan tidak menjadi sebuah kebiasaan. Terasa aneh bagi masyarakat dan hal ini membuat KH Ahmad Dahlan dianggap sesat.
"Tauladan yang Baik Adalah Khotbah yang Jitu - KH Ahmad Dahlan"
Meski mendapat pertentangan, penolakan, bahkan penyerangan dalam langkah perjuangan untuk perubahan di masyarakat, hal ini tak menyurutkan semangat. Sebaliknya, semakin menjadi pemantik semangat yang nyata. KH Ahmad Dahlan terus bergerak dengan keteladanannya, beliau menjadi sosok yang istiqomah dalam pergerakannya. Hal ini lah yang perlahan mampu menjadi media dalam mengetuk hati masyarakat untuk mengikuti arah dan langkah KH Ahmad Dahlan.
Perlahan namun pasti, banyak masyarakat yang terkesima dengan cara-cara KH Ahmad Dahlan dalam berdakwah, keteladanan KH Ahmad Dahlan yang menginspirasi dan mengguhaj hati membuat masyrakat semakin ingin tahu dan akhirnya ikut belajar kepada beliau, dan hal terpenting lagi adalah pergerakan di bidang sosial yang diprakarsai oleh KH Ahmad Dahlan berdampak positif di masyarakat. Alhasil, keinginan masyarakat untuk belajar Islam berkemajuan dengan KH Ahmad Dahlan semakin tak terbendung. Tauladan yang baik adalah khotbah yang jitu, sunggu jitu cara dakwah KH Ahmad Dahlan untuk memperjuangkan perubahan yang berkemajuan.
Dari film Sang Pencerah saya mengenal KH Ahmad Dahlan dengan semangat pergerakan untuk perubahan, Islam berkemajuan. Ilmu pengetahuan, penddidikan, dan kesehatan menjadi media dakwah yang efektif dan tentunya berdampak positif bagi masyarakat. KH Ahmad Dahlan mengajarkan tentang bagaimana istiqomah, ilmu pengetahuan, dan kelemahlembutan, serta keteladanan dapat menjadi media dakwah yang jitu. Pergerakan awal beliau nyatanya begitu terasa hingga sekarang, dengan Muhammadiyah yang beliau dirikan nyatanya turut memberikan dampak positif yang begitu besar untuk kebermanfaat dan kemashlahatan. (prp)